TEMPO Interaktif, Samarinda - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyatakan akan mempertimbangkan Kalimantan Timur menjadi tuan rumah kejuaraan bulutangkis Grandprix Gold tahun 2011. Bila jadi, Awang berjanji akan memperbaiki fasilitas penunjang di komplek Stadion Utama di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
"Bisa dipertimbangkan untuk dilaksanakan kembali di Kalimantan Timur," ujar Awang Faroek kepada wartawan usai pelaksanaan kejuaraan bulutangkis Indonesia Open, Minggu (17/10).
PB PBSI telah menetapkan pelaksanaan Indonesia Open Grandprix 2011 pada 27 September - 2 Oktober. Dari pelaksanaan tahun 2010 ini, Kalimantan Timur berpeluang mengulang menjadi tuan rumah.
Mimi Irawan, Kepala Bidang Pertandingan dan Perwasitan dari PB PBSI mengungkapkan selama kejuaraan grandprix 2010 digelar, hasilnya penyelenggaraan sukses. Meski ada beberapa perlu perbaikan namun secara kesleluruhan tidak ada komplain dari negara-negara peserta yang hadir. "Tahun ini sukses, berjalan lancar," ujarnya.
Mimi mengungkapkan jika ingin menjadi tuan rumah tahun depan, sedianya panitia bisa menaikkan hadiah bagi para pemenang. Tahun ini total hadiah 125.000 dolar Amerika. "Kalau tahun depan mungkin bisa naik menjadi 150.000 dolar Amerika," ungkap Mimi.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Pelaksana yang juga Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Farid Wadjdy, Pelaksana Harian yang juga Kepal Dinas Dispora Kalimantan Timur, Masri Hadi dan Direktur Utama BanKaltim, Aminuddin selaku sponsor kejuaraan ini.
Terpisah, Aminuddin, Direktur Utama Bankaltim mengungkapkan soal Bankaltim menjadi sponsor tahun mendatang diserahkan kepada gubernur sebagai pemebang saham mayoritas.
Jika memang Kalimantan Timur menjadi tuan rumah dengan hadiah 150.000 dolar Amerika, Aminuddin meminta PB PBSI bisa menghadirkan pebulutangkis papan atas dunia. "Kalau hadiahnya naik, tentunya PB PBSI bisa mendatangkan Lin Dan untuk hadir," kata Aminuddin.
FIRMAN HIDAYAT