TEMPO Interaktif, Jakarta - Para karateka yang dipersiapkan berlaga di Asian Games XVI Guangzhou menjalani uji coba internal di Hall B Senayan, Selasa (19/10). Simulasi ini digelar untuk mengetahui kondisi terkini mereka setelah tampil di Indonesia Open di Bali pada akhir September lalu.
Hampir seluruh atlet mengalami cedera setelah tampil di Bali. "Saya secara khusus mengawasi, karena saya bertanggung jawab atas proses pemulihan mereka sebelum nanti berangkat ke Guangzhou," kata Ketua Umum Induk Organisasi Karate-Do se-Indonesia (PB Forki) Hendardji Supandji saat ditemui di sela-sela kegiatan uji coba.
Menurut dia, simulasi ini dapat memberikan gambaran untuk melihat kondisi terakhir para atlet sebelum bertolak ke Guangzhou pada pertengahan November nanti. "Mereka tampaknya masih terganggu dengan cedera," katanya.
Hendardji menyebutkan, hampir seluruh atlet kelas kumite (tarung) mengalami cedera. Di antaranya adalah atlet kumite kelas +84 kg putra, Umar Syarif - yang paling diandalkan untuk bisa merebut medali emas - masih dibekap cedera. Selain itu, Jintar Simanjuntak (kumite -67 kg putra) juga masih belum bisa tampil maksimal dalam simulasi karena cedera.
"Sepertinya masa pemulihan harus dimaksimalkan agar mereka bisa mencapai puncak performanya di Asian Games nanti," kata Hendardji. Menurutnya, sisa waktu satu bulan menjelang keberangkatan ke Guangzhou akan dimanfaatkan dengan maksimal untuk pemulihan.
"Nantinya akan dibuat simulasi akhir sebelum mereka berangkat," katanya. Umar Syarif menyatakan bahwa memang cedera yang mendera kakinya baru saja diperiksa lagi di Swiss. "Sebenarnya tidak ada masalah, namun saya juga masih jet lag karena baru kembali dari sana Sabtu kemarin," kata peraih medali emas SEA Games Laos 2009. Umar mengaku cukup optimistis untuk bisa memberikan yang terbaik di Guangzhou nanti.
Dalam simulasi ini, para atlet yang dipersiapkan untuk Asian Games diadu dengan atlet-atlet yang digodok untuk SEA Games tahun depan. "Para atlet SEA Games juga ikut dalam simulasi untuk persiapan menjelang penampilan mereka di Kejuaraan Dunia," kata Hendarman.
Menurutnya, kesempatan untuk berlaga di Kejuaraan Dunia yang akan berlangsung pada 27-31 Otober nanti sengaja tidak diberikan kepada para atlet yang akan turun di Guangzhou. "Kami menghindari kemungkinan cedera," katanya.
Selain melakukan uji coba secara internal, para karateka Indonesia ini juga mendapatkan kesempatan berlatih tanding dengan para karateka Malaysia. Sebanyak 14 atlet Malaysia datang secara khusus ke Jakarta untuk berlatih tanding bersama. Menurut Hendarman, mereka menjadi rekan latih tanding yang sangat cocok untuk anak-anak asuhnya. "Malaysia termasuk negara yang kuat di cabang karate," katanya.
Di Guangzhou nanti, akan ada delapan karateka yang akan turun. Enam di antaranya akan berlaga di nomor kumite seperti Umar Syarif, Jintar Simanjuntak, Donny Darmawan, Tantri Widyasari, Martinel, Yolanda Asmuruf. Sementara dua lainnya akan turun di nomor kata perorangan yaitu Faisal dan Dewi Yulianti.
EZTHER LASTANIA