Pertandingan melawan Schiavone menjadi ajang menentukan bagi Wozniacki. Petenis cantik berusia 20 tahun ini setidaknya membutuhkan dua kemenangan di WTA Championship agar posisinya di puncak dunia tidak tergusur petenis Rusia, Vera Zvonareva, yang kini menempati peringkat kedua. Namun Wozniacki justru mengawali pertandingan dengan buruk. Schiavone melaju kencang hingga 4-1 di set pertama yang membuat kubu langsung Wozniacki panik. Meski Wozniacki berusaha menahan, tapi Schiavone berhasil menutup set pertama untuk kemenangannya.
Pada set kedua, arah pertandingan berubah drastis. Wozniacki berhasil menguasai pertandingan dan melaju hingga 3-0 hingga membuat Schiavone mulai frustasi. Wozniacki akhirnya hanya memberi satu game pada Schiavone. Berhasil merebut set kedua, Wozniacki makin di atas angin. Ia dengan mudah merebut set ketiga sekaligus memastikan kemenangan ada di tangannya.
“Francesca bermain bagus di set pertama dan aku tidak punya banyak peluang untuk mematahkannya. Tapi aku mencoba lebih agresif dan tidak membiarkan dia mengontrol permainan di set kedua dan set ketiga,” kata Wozniacki, yang memastikan akan menjadi petenis nomor satu dunia hingga akhir tahun. “Ini adalah sesuatu yang kuimpikan sejak kecil. Aku sangat senang dan bangga dengan apa yang telah kucapai tahun ini.”
Ikut melaju dari Grup Merah adalah Stosur. Meski kalah 4-6, 6-4, 7-6 dari petenis Rusia, Elena Dementieva, di pertandingan terakhir, Stosur tetap melaju karena sebelumnya berhasil menundukkan Schiavone dan Wozniacki serta berkat kemenangan di set pertama atas Dementieva.
Dari Grup Putih, juara Amerika Serikat Terbuka asal Belgia, Kim Clijsters, juga memastikan tempat di semifinal. Clijster meraih kemenangan keduanya usai menundukkan petenis Belarusia, Victoria Azarenka, 6-4, 5-7, 6-1. Clijster akan ditemani Zvonareva yang juga sama-sama sudah meraih dua kemenangan atas Azarenka dan petenis Serbia, Jelena Jankovic.
AP | REUTERS | ARIS MUSTAFA