Sempat bermain ketat di game pertama, Hendra/Vita akhirnya harus mengakui keunggulan Laybourn/Juhl. Di game kedua, kondisi Hendra melorot sehingga mereka tertinggal jauh.
Pelatih pasangan ini, Chalid Yusuf, mengatakan sudah menduga anak asuhnya akan kalah. "Lawan bermain lebih bagus. Rotasi mereka lebih baik daripada hendara dan Vita," katanya dalam pesan singkat kepada Tempo.
Namun ia mengatakan faktor lain yang cukup berpengaruh adalah kondisi Hendra yang baru sembuh dari cedera jempol kaki kiri. Hal itu membuat Hendra harus lebih banyak istirahat guna menjalani terapi.
"Persiapannya jadi kurang, apalagi beberapa pertandingan sebelumnya mereka sering bermain rubber game. Hasil sampai semifinal ini sudah cukup bagus, meski target awal kami adalah final,” kata Chalis Yusuf.
Di partai final, Laybourn dan Juhl akan menghadapi Nathan Robertson/Jenny Wallwork dari Inggris yang menang 21-16, 18-21, dan 21-16 atas pasangan Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkham.
RINA WIDIASTUTI