TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Jaya Raya Jakarta berhasil menjuarai turnamen bulu tangkis beregu campuran Pembangunan Jaya Cup 2012. Mereka berhasil mengulang prestasi tahun lalu, termasuk menaklukkan tim kuat PB Djarum Kudus, dengan skor 3-1. "Kunci kemenangan kami adalah keyakinan,” kata Ketua Harian, Pelatih, dan Pembina di PB Jaya Raya Jakarta, Retno Kustiyah, seperti dikutip dari situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Ahad, 7 Oktober 2012.
Pada pertandingan yang berlangsung di GOR Asia Afrika, Jakarta, Sabtu, 6 Oktober 2012, Tim PB Jaya Raya tertinggal satu poin di pertandingan pertama saat pemain ganda campuran Hafiz Faisal/Masita Mahmudin kalah oleh Edi Subaktiar/Melati Daeva, dengan skor 0-2 (20-22, 10-21).
Selanjutnya, kemenangan pemain tunggal putra PB Jaya Raya, Eka Fajar Kusuma atas Thomi Azizan 2-1 (13-21, 24-22, 21-19), membuat semangat tim asal Jakarta itu membara. Kemudian, tunggal putri Ruselli Hartawan menang atas Arinda Sari, 2-0 (21-17, 21-17).
Satu kemenangan lagi di nomor ganda putra bisa langsung membuat PB Jaya Raya mempertahankan gelar. Karena itu, di partai keempat, pasangan Hafiz Faisal/Putra Eka Rhoma tampil ngotot dan menaklukkan Edy Subaktiar/Arya Maulana, dua game sekaligus, 21-16, 21-12.
Retno mengatakan lawannya di final adalah unggulan pertama kejuaraan tersebut. PB Djarum memang berisi pemain-pemain yang memiliki peringkat di atas PB Jaya Raya. "Kemenangan kami membuktikan peringkat tidak menjamin. Perjuangan di lapanganlah yang menentukan," tutur mantan atlet itu.
Mengacu pada peringkat nasional, di semua nomor kecuali tunggal putri, tim PB Djarum Kudus memang lebih unggul dibandingkan PB Jaya Raya.
Retno berharap Pembangunan Jaya Cup bisa menjadi ajang pembelajaran bagi para pemain muda sebelum berlaga di kancah internasional. Akhir bulan ini akan dilangsungkan Kejuaraan Dunia Junior U-19 2012 di Chiba, Jepang. Kejuaraan ini memainkan nomor beregu campuran dan perorangan.
“Jelas, turnamen ini bisa dijadikan latihan bagi mereka yang akan bertanding. Pada pertandingan beregu, tekanannya beda dengan perorangan. Di sini mereka mentalnya dilatih. Lewat pertandingan hari ini juga akan terlihat bibit-bibit baru. Semoga saja ke depannya mereka yang masih muda ini bisa lebih baik lagi di ajang internasional, khususnya Kejuaraan Dunia Junior 2012 nanti,” tutur peraih gelar juara All England 1968 bersama Minarni itu.
Wakil tim PB Djarum Kudus, Lius Pongoh, mengakui atlet besutannya tidak sedang dalam penampilan terbaiknya. Ganda putra Arya/Edi banyak melakukan kesalahan sendiri. “Kalau sudah imbang kekuatannya seperti ini, yang paling yakin di lapanganlah yang bisa menang. Kalau ragu-ragu hasilnya seperti ini. Pukulan Arya/Edi tidak lepas. Mereka terlihat grogi. Kuncinya memang di ganda putra, kalau Arya/Edi menang, kami optimistis bisa menang di partai terakhir, yaitu ganda putri,” katanya.
Kemenangan PB Jaya Raya di partai keempat, yakni nomor ganda putra, membuat pertandingan ganda putri tidak perlu dilakukan, karena skor sudah 3-1 untuk keunggulan PB Jaya Raya.
Hasil pertandingan final, PB Jaya Raya menjadi Juara I, PB Djarum Kudus Juara II, sedangkan Juara III diraih PB Tangkas Specs setelah mengalahkan PB SGS PLN 3-2 di babak perebutan tempat ketiga.
PBSI | PB DJARUM | MUHAMAD RIZKI