TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin) berusaha melobi Asosiasi Menembak Myanmar agar empat nomor andalan Indonesia dipertandingkan pada SEA Games ke-27 Myanmar 2013. "Perbakin sudah mengirimkan surat dua bulan lalu, namun sampai saat ini belum mendapat jawaban," kata kepala pelatih PB Perbakin, Glenn Clifton Apfel, di Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2012.
Nomor-nomor andalan Indonesia yang belum masuk pada SEA Games di Myanmar antara lain standard pistol, centered fire, air rifle, dan running target. Pada nomor standard pistol SEA Games 2011, penembak Indonesia asal Riau, Anang Yulianto, meraih medali emas. Sedangkan pada nomor running target, Indonesia mendapatkan medali perunggu melalui Masruri.
Glenn menambahkan, keputusan final nomor-nomor yang dipertandingkan dalam SEA Games Myanmar akan ditentukan dalam pertemuan Federasi SEA Games, Desember mendatang.
Pada SEA Games Myanmar 2013, menurut Glenn, enam nomor hampir dipastikan dipertandingkan, yaitu air pistol putra-putri, smallbore prone putra-putri, free pistol 50 meter putra, dan sport pistol 25 meter putri. Dari nomor-nomor itu, lanjut Glenn, smallbore prone bisa menjadi cabang andalan Indonesia. Pada SEA Games 2009, di Laos, penembak Indonesia, Elinawati Chalid, berhasil mendapatkan emas. Pada SEA Games 2011, peraih medali emas untuk nomor itu juga dari Indonesia, yaitu Maharani Ardy.
Glenn belum menerima hasil seleksi atlet dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). PB Perbakin mengajukan 34 atlet ke Satlak Prima. Atlet-atlet itu direkrut berdasarkan hasil SEA Games lalu, Pekan Olahraga Nasional, dan kejuaraan-kejuaraan nasional yang dilaksanakan sejak 2011, serta rekor menembak yang terbaik.
Pernyataan Glenn ini berkebalikan dengan apa yang diungkapkan Kepala Subbidang Kompetisi Satlak Prima Andri Paranoan, Senin pekan ini. Andri mengatakan, sebanyak 25 cabang olahraga telah selesai diverifikasi dan diterbitkan surat keputusannya. Salah satunya adalah cabang olahraga menembak. Hingga saat ini, Andri mengatakan, sebanyak 1.079 atlet telah diverifikasi untuk mengikuti pemusatan latihan nasional tahap pertama.
Meskipun Perbakin belum menerima hasil seleksi Satlak Prima, Perbakin sudah melaksanakan pelatnas di daerah masing-masing, misalnya Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Menurut Glenn, pelatihan di daerah akan lebih efektif karena para atlet tidak perlu meninggalkan kegiatan sehari-hari mereka, misalnya sekolah dan bekerja.
GADI MAKITAN
Berita Terpopuler
Bepe Ikut Timnas, KPSI Bersikap Sinis
Cara Malaysia Raih Emas Olimpiade: Rp 95 Miliar Setahun
Messi: Saya Bukan Pemain Egois
Ramos: Madrid Menang Terus, Barca Bakal Tertekan
Todung Mundur dari Komite Bersama PSSI
Messi Sebut PSG Belum Bisa Bersaing di Eropa