TEMPO.CO, Jakarta - Kejutan bagi Indonesia terjadi di cabang atletik. Maria Natalia Londa secara tak terduga berhasil menyumbangkan emas Asian Games 2014 dari nomor lompat jauh. Dalam lomba di Incheon Asiad Main Stadium, Senin, 29 September 2014, ia menjadi yang terbaik setelah melakukan lompatan sejauh 6,55 meter.
Atlet kelahiran Bali 24 tahun lalu itu, mengungguli atlet Vietnam, Bui Thi Thu Thao, yang melakukan lompatan 6,44 meter dan berhak atas perak. Sedangkan atlet Cina, Jiang Yanfei, meraih perunggu dengan lompatan 6,34 meter.
Maria, yang prestasi terbaiknya adalah dua medali perak SEA Games 2011, semula tidak ditargetkan meraih emas. Persatuan atletik Indonesia (PB PASI) hanya menyebut dia diharapkan menyumbang medali, tanpa menyebut jenis medalinya. Ternyata, dalam lomba yang diikuti 13 peserta itu, ia mampu melakukan lompatan terjauh dalam percobaan keenamnya. Tiga dari enam lompatannya sebelumnya dinyatakan tak sah.
Keberhasilan Maria meraih emas mengakhiri paceklik atletik di Asian Games yang sudah berlangsung sejak 1998. Saat itu, Indonesia terakhir kali merebut medali, yakni satu emas dan satu perak. Emas kala itu direbut Supriyati Sutono dari nomor lari 5.000 meter.
Dengan sumbangan dari Maria, kini Indonesia sudah mengumpulkan tiga emas. Sebelumnya dua emas diraih dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri dan ganda putra. Kini Indonesia menempati posisi ke-16 klasemen perolehan medali dengan 3 emas, 3 perak, dan 7 perunggu.
INCHEON2014AG | NURDIN
Berita Lain
Inilah Skuad Final Timnas U-19 untuk Piala Asia
Thailand ke Semifinal, Kiatisuk Siap Bayar Utang
Tak Mampu Bersaing, Tim Kano/Kayak Paceklik Medali