Dengan adanya jaminan ini, saya berharap orang-orang tua tidak akan khawatir ketika anaknya memutuskan menjadi atlet karena kesejahteraannya akan terjamin.
Selain soal jaminan hari tua atlet, saya juga peduli soal pelajaran olahraga di sekolah. Saat saya berkeliling ke sekolah-sekolah di dapil (daerah pemilihan) saya di Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga, saya melihat sebagian besar anak-anak SD tidak peduli dengan pelajaran olahraga. Saat jam olahraga, rata-rata anak-anak itu hanya berada di ujung dan bermain dengan smartphone. Itu karena sekarang (kurikulum 2013/2014) pendidikan olahraga digeser menjadi ekstrakurikuler. Dulu olahraga kita bisa maju karena di sekolah dasar olahraga masuk kurikulum.
Kita tidak akan mewajibkan anak menjadi atlet. Tapi, paling tidak, mereka memiliki dasar-dasar olaraga. Karakter mereka juga akan terbentuk. Ini sesuai dengan slogan presiden kita sekarang, yaitu revolusi mental. Jadi jawaban dari revolusi mental adalah kembali memasukkan olahraga ke dalam kurikulum pendidikan. Nah, kalau nantinya ada yang mau jadi atlet, silakan.
Ini juga berbicara soal tujuan jangka panjang untuk membangun prestasi olahraga. Kita harus memulai kembali dari akar rumput.
Saya dulu muncul dan diasah pertama kali di sekolah dasar. Sebelum menjadi petenis, dulu saya adalah pelari. Jadi, dasar saya adalah atletik. Dengan dasar atletik, kita bisa lari ke semua cabang olahraga.
Masalah di dunia olahraga dua tahun belakangan ini selalu berulang: pemerintah tidak punya cukup uang untuk mendanai dunia olahraga kita. Bagaimana Anda akan memperjuangkan ini?
Ini juga menjadi pekerjaan rumah saya. Saya ingin meningkatkan alokasi dana olahraga. Sekarang dana olahraga kita hanya 0,01 persen dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Saya ingin menaikkan itu secara bertahap. Mungkin dari 0,05 persen (Rp 5 triliun) hingga akhirnya nanti menjadi 1 persen. Dan, ini mungkin, selama kita didukung pemerintah dan masyarakat, yang turut mengakui bahwa olahraga adalah salah satu aspek yang harus dikembangkan.
Saya berharap Kementerian Olahraga dan Kementerian Pendidikan bisa bersinergi. Kalau mereka bisa bersinergi, dananya akan lebih besar.
GADI MAKITAN
Berita Lain
Sebelum Berangkat, Timnas AFF Diiming-imingi Bonus
Semen Padang Yakin Djibril Coulibaly Jadi Bintang
Lionel Messi Isyaratkan Hengkang dari Barcelona
Seleksi Timnas U-23, Sriwijaya Kirim 6 Pemain