TEMPO.CO, Jakarta - Empat bulan jelang perhelatan South East Asia Games 2015, kondisi fisik atlet anggar yang akan diberangkatkan masih kedodoran. Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) pun mendatangkan pelatih asal Korea Selatan, Yun In-chul, untuk menggenjot atlet.
"Dulu dia atlet anggar nomor 3 dunia," ujar pelatih anggar nasional, Iswahyudi, saat ditemui di pusat pelatihan anggar di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Senin, 16 Februari 2015.
Sejak sebulan lalu, Yun In-chul sudah mulai melatih 24 atlet yang akan dikirim ke SEA Games Singapura pada Juni mendatang. Berdasarkan pengamatannya, menurut Iswahyudi, atlet Indonesia masih mengalami kekurangan dari sisi fisik yang berimbas pada kematangan teknik. Padahal Indonesia menargetkan tiga emas dari cabang tusuk besi ini.
Karena itu, PB IKASI berencana mengirim mereka ke Korea Selatan pada akhir Maret nanti untuk menjalani pelatihan. Di Korea, mereka akan dibagi menjadi dua kelompok. Delapan atlet nomor sabel akan melakukan pemusatan latihan di Incheon. Sedangkan 16 atlet floret dan degen akan ditempatkan di Gongju. Enam pelatih akan mendampingi mereka selama latihan di sana.
Atlet anggar nomor sabel, Reni Anggraini, menyambut positif rencana PB IKASI. Peraih medali emas pada SEA Games 2011 itu mengatakan latihan di Korea Selatan akan sangat berbeda dengan latihan di Indonesia. Di sana, atlet akan disodorkan porsi latihan yang lebih keras dan lawan bertanding yang lebih baik. “Jadi di sini menjadi persiapan sebelum training camp di sana supaya tidak kaget,” ujar atlet yang sudah malang melintang membela Indonesia sejak 2010 itu.
Pelatih Iswahyudi menuturkan program latihan atlet berjalan lancar. Kendala yang dihadapi, kata dia, adalah ketersediaan peralatan latihan. Ia berharap peralatan yang dibutuhan atlet bisa segera didatangkan sebelum berangkat ke Korea Selatan. "Janjinya begitu," katanya.
Mantan atlet anggar tahun 1970-an ini sudah mempunyai gambaran tiga nomor yang berpeluang menyabet medali emas di Singapura nanti. "Sabel beregu putri, floret beregu putra, dan degen beregu putri," ujarnya.
Untuk nomor individual, Iswahyudi melihat atlet Indonesia punya peluang. Namun masih fifty-fifty.
RINA WIDIASTUTI