TEMPO.CO, Jakarta - Ganda campuran andalan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tak mau menganggap remeh lawan-lawannya. Meskipun cukup mudah bisa menembus perempat final All England setelah mengalahkan pasangan Korea, Choi Sol Kyu/Chae Yoo Jung, juara bertahan turnamen prestisius ini tetap waspada melihat gerakan lawannya.
“Dari awal kami main enggak mau anggap remeh, walaupun lawan lebih di bawah, kami tidak mau terpengaruh. Dari awal kami sudah fokus, sudah langsung in di lapangan dan nggak memberi kesempatan mereka untuk berkembang,” kata Liliyana seperti dilansir situs resmi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, Kamis, 5 Maret 2015.
Pada partai perempat final, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan tuan rumah Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Pasangan suami-istri ini sebelumnya telah mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Greysia Polii, 21-12 dan 21-18.
Bagi Liliyana, bertemu dengan Chris/Gabrielle bukan yang pertama kali. Mereka sebelumnya sempat beberapa kali bertemu. Walaupun lebih banyak menang, Liliyana mengaku tak akan lengah. “Apalagi mereka tuan rumah. Di All England ini, apapun bisa terjadi,” ujar dia. Jika bisa bermain maksimal, dia mengaku yakin bisa melewati lawannya.
Dalam empat kali pertemuan, Tontowi/Liliyana sukses menang sebanyak tiga kali dengan straight game. Pertemuan terakhir mereka terjadi tahun lalu, di Yonex French Open 2015. Kala itu Tontowi/Liliyana menang 21-9 dan 21-16 atas Chris/Gabrielle.
Pasangan peringkat empat dunia ini mempunyai target juara All England. Liliyana mengaku tak mau hal itu menjadi beban di lapangan. “Kalau mau bilang beban, namanya manusia pasti ada sedikit perasaan itu. Tapi kami nggak mau memikirkannya. Kami hanya ingin bermain fokus. Pertandingan menuju final masih panjang,” kata Liliyana.
Selain Tontowi/Liliyana, pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto juga sukses melaju ke perempat final. Keduanya mengalahkan pemain Hong Kong, Chan Alan Yun Lung/Tse Ying Suet, 15-21, 21-16 dan 21-15.
ANGGA SUKMAWIJAYA | BADMINTONINDONESIA