TEMPO.CO, Birmingham - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto melaju ke babak semifinal All England. Meskipun tidak diunggulkan, mereka berhasil menyingkirkan pasangan Denmark Mads Pieler Kolding/Kamila Rytter Juhl setelah bermain ketat 20-22, 21-19, 21-14, Jumat malam waktu setempat, 6 Maret 2015.
Di hadapan sekitar 9 ribu penonton di arena Barclayard, Praveen/Debby gigih memberikan perlawanan sehingga pertarungan berlangsung ketat. Duel yang dimulai sekitar pukul 18.30 waktu Birmingham baru berakhir sejam kemudian. Kemenangan ini menjadi pembalasan setelah tahun lalu, di ajang yang sama, mereka dikalahkan pasangan Denmark itu di babak kualifikasi.
Pada game pertama Praveen/Debby langsung mencoba memberikan tekanan pada Mads/Kamilia dengan smash-smash tajam. Walhasil, mereka langsung bisa unggul 3-1. Namun, pasangan Denmark yang kini menduduki peringkat ke-11 dunia itu memberikan perlawanannya dengan penempatan bola-bola tajamnya sehingga kedudukan menjadi sama 6-6.
Pertarungan sengit pun berlanjut. Praveen/Debby kembali unggul 9 -7. Namun, mereka yang tampak gugup banyak melakukan kesalahan sendiri. Beberapa kali pukulan smash mereka melebar keluar lapangan sehingga kedudukan pun berbalik, 12-13 untuk pasangan Denmark.
Mendekati poin kritis, kedua pasangan itu saling kejar-mengejar angka. Praveen/Debby yang sempat tertinggal 16-18 mampu menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Setelah itu, terjadi dua kali angka kembar, 19-19, 20-20. Sayang, Debby membuat kesalahan sehingga bola melambung keluar. Berada di atas angin, Kamila menutup game pertama dengan pukulan tajam dan papan skor pun berubah 22-20.
Berbeda dengan game pertama, Praveen/Debby lebih dulu tertinggal 3-7 di awal game kedua. Mads/Kamilia langsung memberikan tekanan dengan penempatan bola-bola tajam. Namun, keadaan itu tidak berlangsung lama. Pasangan Indonesia yang kini menduduki rangking 13 dunia itu bangkit dan memberikan perlawanan dengan smash-smash tajam. Berbalik tertekan, Kamila banyak membuat kesalahan sendiri, sehingga kedudukan imbang 8-8.
Namun, Mads/Kamila yang memiliki pertahanan bagus tidak mudah diserang. Mereka berhasil membalikkan keadaan dan kembali unggul 11-9 lalu 12-10. Tak mau begitu saja menyerah, Praveen/Debby berusaha keras memberikan tekanan balik. Walhasil, mereka bisa unggul 15-13, 17-15, kemudian 19-16. Namun, drama terjadi saat Mads/Kamila sempat berhasil mendekati di angka kritis 20-19 sebelum akhirnya Debby mampu menutup set kedua dengan pukulan tajam sehingga memaksa rubber game.
Di game penentuan, Praveen/Debby berulang kali melakukan kesalahan sendiri sehingga menguntungkan Mads/Kamila dengan mudah unggul 4-2. Tetapi, seperti dua game sebelumnya, ganda campuran Indonesia itu pun bangkit dan mampu menyamakan kedudukan di angka 6-6. Sejak itu, Praveen/Debby tak membiarkan Mads/Kamila mengembangkan permainanya dengan terus memberikan tekanan sehingga perolehan poin pun melesat 17-11.
Mendekati angka kritis, Praveen/Debby semakin fokus pada pukulan-pukulan tajam dan penempatan bola yang akurat sehingga menyulitkan pasangan Denmark saat mengembalikan bola. Duel ketat di game penentuan itu pun ditutup dengan penempatan bola tajam Praveen pada kedudukan 21-14.
Saat ditemui Tempo, Debby mengatakan tidak ingin larut dalam euforia senang yang berlebihan. Ia memilih fokus mempersiapkan diri menghadapi pertandingan di babak semifinal. "Kami tidak mau terlalu lepas karena besok kami akan menghadapi lawan yang lebih berat. Moga-moga kami dapat bermain lebih baik lagi," ujar dia usai pertandingan, Jumat malam, 6 Maret 2015 waktu setempat.
Di semifinal, Praveen/Debby akan menghadapi dengan pemain unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei dari Cina yang sebelumnya menaklukkan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dari Korea Selatan, 21-19-25-23.
Praveen menuturkan tidak banyak persiapan yang dilakukan untuk bisa mengalahkan pasangan terbaik Cina itu. Menurut dia, yang terpenting adalah fokus pada pertandingan. "Kami harus menjaga diri sendiri yakni menjaga fokus, jaga kondisi termasuk makan. Dari segi taktik, kami sering bertemu sehingga kami sali tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing, siapa yang lebih siap akan unggul," ujar dia.
Berdasarkan data statistik, kedua pasangan terakhir bertemu pada turnamen India terbuka pada April 2014 dan Denmark Terbuka pada Oktober 2014. Dari dua laga itu, Praveen/Debby selalu kalah.
Vishnu Juwono (Birmingham) | RINA W