Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tekuk Tuan Rumah, Tontowi/Liliyana ke Semifinal All England  

image-gnews
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Ben Hoskins/Getty Images
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Ben Hoskins/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Birmingham - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mengamankan tiket ke semifinal All England setelah menyingkirkan tuan rumah Chris Adcocj/Gabrielle Adcock dengan skor 21-14, 18-21, 21-19. Meskipun menang, Liliyana menyatakan tak puas atas penampilannya sendiri.

Pada pertandingan babak perempat final, Tontowi/Liliyana tak hanya menghadapi perlawanan Chris/Gabrielle. Juara bertahan yang menjadi unggulan keempat itu juga harus menghadapi penonton yang memberikan dukungan bagi pasangan tuan rumah yang menjadi unggulan keenam itu.

Di hadapan sembilan ribu penonton, Tontowi/Liliyana langsung menggebrak dengan pukulan-pukulan tajam untuk bisa mengungguli pasangan tuan rumah 5-1, kemudian 7-2. Tak mau mengecewakan penonton, Chris/Gabrielle pun berusaha mengatasi ketertinggalan. Kegigihan pasangan Inggris itu pun berbuah manis. Mereka berhasil menyamakan kedudukan 10-10, lalu 12-12.

Tontowi/Liliyana tak membiarkan pasangan tuan rumah berada di atas angin. Mereka kemudian melancarkan serangan untuk bisa kembali mendominasi permainan. Hasilnya pun ciamik. Mereka bisa unggul lagi 18-14. Sejak itu, mereka menghentikan perolehan poin Chris/Gabrielle hingga game pertama berakhir dengan skor 21-14 setelah smes Chris melebar ke luar lapangan.

Pada game kedua, Tontowi/Liliyana kecolongan. Sempat unggul 7-3 melalui kombinasi sejumlah pukulan smes keras, Chris/Gabrielle akhirnya mampu menyamakan kedudukan 9-9, bahkan unggul dua angka, 11-9, sebelum istrahat. Dalam kondisi itu, Tontowi/liliyana berusaha mengatasi ketertinggalan. Sayangnya, mereka malah banyak membuat kesalahan, antara lain pukulan mengenai net atau terlalu melebar. Akibatnya, pasangan tuan rumah berbalik unggul 19-16. Tertinggal tiga poin saat angka kritis membuat Tontowi bermain tidak tenang dan banyak melakukan kesalahan. Kegagalan Tontowi menyeberangkan bola karena menyangkut di net mengakhir game kedua dengan skor 18-21.

Pada game penentuan, Tontowi/Liliyana kembali berusaha menguasai permainan sejak awal. Mereka sempat unggul 5-2. Tapi, lagi-lagi pasangan tuan rumah itu berhasil menyamakan kedudukan 5-5, lalu 6-6. Dalam kondisi itu, ganda campuran Indonesia peringkat keempat dunia itu meningkatkan tempo permainan. Untuk sejenak perubahan taktik itu tampak berhasil, mereka unggul 10-8. Tapi Chris/Gabrielle mampu bangkit lagi dan menyamakan kedudukan menjadi 11-11.

Sejak angka kembar itu, perebutan poin di antara keduanya berjalan ketat. Jual-beli serangan terjadi sebelum akhirnya Tontowi/Liliyana unggul 20-16. Walaupun tertinggal empat poin, Chris/Gabrielle belum menyerah. Sempat berhasil memperkecil jarak poin menjadi 19-20, pasangan tuan rumah itu akhirnya harus mengakui keunggulan ganda campuran terbaik Indonesia itu setelah smes keras dari Liliyana tak bisa dikembalikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duel ketat itu pun berakhir setelah lebih dari satu jam berlangsung. Walaupun Chris/Gabrielle akhirnya kalah, pendukung yang menyaksikan langsung di Barclaycard Arena, Birmingham, tetap memberikan tepuk tangan bagi pemain andalan mereka itu.

Ditemui Tempo seusai pertandingan, Liliyana mengungkapkan bahwa dia tidak puas dengan hasil pertandingan yang baru saja dilewatinya. "Kami terlihat mengendor di game kedua, sehingga dalam pertandingan yang penting seperti ini menjadi susah untuk mengejar kembali," ujarnya.

"Untung saja di poin-poin yang menentukan di game ketiga, mental menjadi faktor utama. Karena kami lebih tenang akhirnya bisa unggul," kata Liliyana mengungkapkan kunci kemenangannya.

Pada laga berikutnya, Tontowi/Liliyana akan bertemu dengan lawan tangguh, yakni Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dari Denmark yang menjadi unggulan kedua. Secara peringkat, pasangan Indonesia itu kalah dua tingkat dibanding mereka. Apabila melihat data statistik, pihak lawan pun lebih unggul. Dari tujuh pertemuan, Tontowi/Liliyana baru bisa dua kali mencuri kemenangan.

"Dari segi permainan sebenarnya kami sama. Namun kami harus siap dan lebih berfokus lagi agar bisa memenangi pertandingan," ujar Tontowi.

Vishnu Juwono (Birmingham) | RINA W.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

4 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

Jonatan Christie menunjukkan performa yang konsisten dengan menjuarai All England dan BAC 2024.


Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

30 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo saat ditemui di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat,  Rabu, 6 Maret 2024. TEMPO/Randy
Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

Dito Ariotedjo membuat akun X untuk menjawab sindiran Ernest Prakasa lantaran memilih tetap berada di tengah saat berfoto bersama juara All England.


Jonatan Christie dan Anthony Ginting Bikin All Indonesian Final di All England 2024, Pertama Setelah 30 tahun

31 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting (kiri) berfoto dengan kompatriotnya Jonatan Christie (kanan) usai bertanding dalam final All England Open 2024 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, MInggu 17 Maret 2024. Anthony Sinisuka Ginting meraih juara kedua usai kalah dari Jonatan Christie dengan skor 15-21, 14-21 ANTARA FOTO/HO-PBSI
Jonatan Christie dan Anthony Ginting Bikin All Indonesian Final di All England 2024, Pertama Setelah 30 tahun

Jonatan Christie dan Anthony Ginting jadikan all Indonesian final di All England 2024. Ini pertama terjadi setelah 30 tahun terakhir.


Setelah All England 2024, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie Masuk 5 Besar Dunia

31 hari lalu

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berpose di atas podium All England 2024. Tim Humas PBSI
Setelah All England 2024, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie Masuk 5 Besar Dunia

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie kembali melesat ke daftar lima besar tunggal putra dunia pada Selasa, 19 Maret 2024.


Jonatan Christie dan Fajar/Rian Cetak Sejarah Baru, Ini Daftar Pemenang All England dari Indonesia

31 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berfoto dengan piala dan medalinya usai mengalahkan kompatriotnya Anthony Sinisuka Ginting dalam final All England Open 2024 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, MInggu 17 Maret 2024. Jonatan Christie meraih juara pertama turnamen itu setelah menang dengan 21-15, 21-14. ANTARA FOTO/HO-PBSI
Jonatan Christie dan Fajar/Rian Cetak Sejarah Baru, Ini Daftar Pemenang All England dari Indonesia

Indonesia berkali-kali cetak kemenangan di turnamen badminton All England, terakhir Jonatan Christie di tunggal putra dan Fajar/Rian ganda putra.


Berharap Prestasi di All England Jadi Kebangkitan, PBSI Bidik Piala Thomas-Uber dan Olimpiade 2024

31 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting (kiri) berfoto dengan kompatriotnya Jonatan Christie (kanan) usai bertanding dalam final All England 2024 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, MInggu 17 Maret 2024. Anthony Sinisuka Ginting meraih juara kedua usai kalah dari Jonatan Christie dengan skor 15-21, 14-21 ANTARA FOTO/HO-PBSI
Berharap Prestasi di All England Jadi Kebangkitan, PBSI Bidik Piala Thomas-Uber dan Olimpiade 2024

PBSI akan fokus untuk menyiapkan pematangan dan kondisi fisik serta mental para atlet sebagai mendongkrak prestasi pada turnamen Olimpiade 2024.


Menpora Apresiasi Bulu Tangkis Indonesia Raih 2 Gelar di All England 2024, Berharap Emas Olimpiade 2024

31 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. TEMPO/Randy
Menpora Apresiasi Bulu Tangkis Indonesia Raih 2 Gelar di All England 2024, Berharap Emas Olimpiade 2024

Menpora Dito Ariotedjo berharap kontingen bulu tangkis bisa memberikan penampilan maksimal untuk perebutan tiket menuju Olimpiade 2024 Paris.


Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi

32 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting (kiri) berfoto dengan kompatriotnya Jonatan Christie (kanan) dan pelatihnya Irwansyah (tengah) usai bertanding dalam final All England Open 2024 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, MInggu 17 Maret 2024. Anthony Sinisuka Ginting meraih juara kedua usai kalah dari Jonatan Christie dengan skor 15-21, 14-21 ANTARA FOTO/HO-PBSI
Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi

Tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar / Rian meraih gelar juara di All England 2024, sedangkan Anthony Sinisuka Ginting jadi runner-up.


Kunci Carolina Marin Juara All England 2024, Buah Perjuangan Kembali dari Cedera Panjang

32 hari lalu

Atlet bulu tangkis asal Spanyol, Carolina Marin, di All England 2024. Doc. BWF.
Kunci Carolina Marin Juara All England 2024, Buah Perjuangan Kembali dari Cedera Panjang

Carolina Marin berada di puncak podium All England 2024. Gelar kedua di Utilita Arena Birmingham.


PBSI Fokus Pengembangan Prestasi Berbasis Data Usai Sukses di All England 2024 dan Orleans Masters

32 hari lalu

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berpose di atas podium All England 2024. Tim Humas PBSI
PBSI Fokus Pengembangan Prestasi Berbasis Data Usai Sukses di All England 2024 dan Orleans Masters

Sekjen PBSI Muhammad Fadil Imran mengatakan akan berfokus untuk memperbaiki ilmu keolahragaan atau sport science untuk mendongkrak prestasi.