TEMPO.CO, Birmingham - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mengamankan tiket ke semifinal All England setelah menyingkirkan tuan rumah Chris Adcocj/Gabrielle Adcock dengan skor 21-14, 18-21, 21-19. Meskipun menang, Liliyana menyatakan tak puas atas penampilannya sendiri.
Pada pertandingan babak perempat final, Tontowi/Liliyana tak hanya menghadapi perlawanan Chris/Gabrielle. Juara bertahan yang menjadi unggulan keempat itu juga harus menghadapi penonton yang memberikan dukungan bagi pasangan tuan rumah yang menjadi unggulan keenam itu.
Di hadapan sembilan ribu penonton, Tontowi/Liliyana langsung menggebrak dengan pukulan-pukulan tajam untuk bisa mengungguli pasangan tuan rumah 5-1, kemudian 7-2. Tak mau mengecewakan penonton, Chris/Gabrielle pun berusaha mengatasi ketertinggalan. Kegigihan pasangan Inggris itu pun berbuah manis. Mereka berhasil menyamakan kedudukan 10-10, lalu 12-12.
Tontowi/Liliyana tak membiarkan pasangan tuan rumah berada di atas angin. Mereka kemudian melancarkan serangan untuk bisa kembali mendominasi permainan. Hasilnya pun ciamik. Mereka bisa unggul lagi 18-14. Sejak itu, mereka menghentikan perolehan poin Chris/Gabrielle hingga game pertama berakhir dengan skor 21-14 setelah smes Chris melebar ke luar lapangan.
Pada game kedua, Tontowi/Liliyana kecolongan. Sempat unggul 7-3 melalui kombinasi sejumlah pukulan smes keras, Chris/Gabrielle akhirnya mampu menyamakan kedudukan 9-9, bahkan unggul dua angka, 11-9, sebelum istrahat. Dalam kondisi itu, Tontowi/liliyana berusaha mengatasi ketertinggalan. Sayangnya, mereka malah banyak membuat kesalahan, antara lain pukulan mengenai net atau terlalu melebar. Akibatnya, pasangan tuan rumah berbalik unggul 19-16. Tertinggal tiga poin saat angka kritis membuat Tontowi bermain tidak tenang dan banyak melakukan kesalahan. Kegagalan Tontowi menyeberangkan bola karena menyangkut di net mengakhir game kedua dengan skor 18-21.
Pada game penentuan, Tontowi/Liliyana kembali berusaha menguasai permainan sejak awal. Mereka sempat unggul 5-2. Tapi, lagi-lagi pasangan tuan rumah itu berhasil menyamakan kedudukan 5-5, lalu 6-6. Dalam kondisi itu, ganda campuran Indonesia peringkat keempat dunia itu meningkatkan tempo permainan. Untuk sejenak perubahan taktik itu tampak berhasil, mereka unggul 10-8. Tapi Chris/Gabrielle mampu bangkit lagi dan menyamakan kedudukan menjadi 11-11.
Sejak angka kembar itu, perebutan poin di antara keduanya berjalan ketat. Jual-beli serangan terjadi sebelum akhirnya Tontowi/Liliyana unggul 20-16. Walaupun tertinggal empat poin, Chris/Gabrielle belum menyerah. Sempat berhasil memperkecil jarak poin menjadi 19-20, pasangan tuan rumah itu akhirnya harus mengakui keunggulan ganda campuran terbaik Indonesia itu setelah smes keras dari Liliyana tak bisa dikembalikan.
Duel ketat itu pun berakhir setelah lebih dari satu jam berlangsung. Walaupun Chris/Gabrielle akhirnya kalah, pendukung yang menyaksikan langsung di Barclaycard Arena, Birmingham, tetap memberikan tepuk tangan bagi pemain andalan mereka itu.
Ditemui Tempo seusai pertandingan, Liliyana mengungkapkan bahwa dia tidak puas dengan hasil pertandingan yang baru saja dilewatinya. "Kami terlihat mengendor di game kedua, sehingga dalam pertandingan yang penting seperti ini menjadi susah untuk mengejar kembali," ujarnya.
"Untung saja di poin-poin yang menentukan di game ketiga, mental menjadi faktor utama. Karena kami lebih tenang akhirnya bisa unggul," kata Liliyana mengungkapkan kunci kemenangannya.
Pada laga berikutnya, Tontowi/Liliyana akan bertemu dengan lawan tangguh, yakni Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dari Denmark yang menjadi unggulan kedua. Secara peringkat, pasangan Indonesia itu kalah dua tingkat dibanding mereka. Apabila melihat data statistik, pihak lawan pun lebih unggul. Dari tujuh pertemuan, Tontowi/Liliyana baru bisa dua kali mencuri kemenangan.
"Dari segi permainan sebenarnya kami sama. Namun kami harus siap dan lebih berfokus lagi agar bisa memenangi pertandingan," ujar Tontowi.
Vishnu Juwono (Birmingham) | RINA W.