TEMPO.CO, Birmingham - Langkah ganda putra Indonesia, Gideon Markus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo, di All England 2015 harus terhenti di babak perempat final setelah ditekuk Mads Condrad-Petersen/Mads Pieler Kolding 21-11, 10-21, 21-13 di Barclaycard Arena, Jumat malam waktu setempat, 6 Maret 2015. Setelah mereka gugur, tidak ada lagi wakil Indonesia tersisa di nomor ganda putra. Sebelumnya, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang lebih diunggulkan, tersingkir di babak kedua.
Kevin menuturkan penyebab kekalahan mereka. "Kami terlalu sering mati sendiri mainnya. Lagi pula Mads Condrad-Peterson bermain bagus dengan bola-bola tajam," ujarnya saat ditemui Tempo seusai pertandingan.
Penampilannya bersama Gideon di All England 2015 ini merupakan pengalamannya yang pertama. Walaupun berhasil melaju sampai babak perempat final, Kevin mengaku belum puas. "Saya sebenarnya ingin masuk semifinal. Jika melihat permainan lawan, sebenarnya ada peluang," ucapnya.
Pertarungan Gideon/Kevin menghadapi pasangan Denmark peringkat kesebelas dunia itu berlangsung mulai pukul 21.30. Walaupun bermain di urutan terakhir, mereka tetap disaksikan sekitar 9 ribu penonton yang sebelumnya menyaksikan laga seru antara tuan rumah ganda campuran Chris Adcocj/Gabrielle Adcock dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Mads Peterson/Mads Pieler langsung melancarkan serangannya melalui kombinasi pukulan smes. Lantaran kalah dalam hal postur tubuh, Gideon/Kevin mengalami kesulitan mengantisipasi serangan mereka. Meskipun demikian, mereka berusaha memberikan perlawanan dengan smes sambil melompat. Tapi upaya mereka tidak membuahkan hasil memuaskan. Mereka harus menelan kekalahan di game pertama, 21-11.
Pada game kedua, ganda putra Indonesia mempercepat tempo permainannya. Pukulan smes Gideon yang dikombinasikan dengan pukulan silang keras Kevin ternyata ampuh. Walhasil, mereka mampu menang 21-10 dan memaksakan rubber game.
Pada game penentuan, pasangan Denmark itu mengubah taktik permainan. Mereka kembali melancarkan pukulan smes keras, sehingga Gideon/Kevin berada dalam tekanan dan lebih banyak bertahan. Sempat mencoba bangkit dan menyerang, pasangan Indonesia itu tidak mampu meraih hasil gemilang dan akhirnya menyerah dengan kedudukan 21-13.
VISHNU JUWONO (BIRMINGHAM) | RINA W.