TEMPO.CO, Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengaku kecewa kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan karena belum juga memberikan uang kadeudeuh juara kepada para pemain seperti yang dijanjikan.
"Uang kadeudeuh dari Gubernur sampai saat ini belum diterima, dan tidak tahu kapan akan diberikannya. Kemarin bilangnya Januari, sekarang udah lewat Januari, bahkan Februari," ujar Umuh di Stadion Persib, Jalan A. Yani, Bandung, Sabtu, 7 Maret 2015.
Uang kadeudeuh juara merupakan bonus sebesar Rp 1,5 miliar yang akan diberikan Aher--panggilan Ahmad Heryawan--kepada pemain Persib Bandung sebagai hadiah karena anak asuhan Djadjang Nurdjaman itu berhasil mengangkat trofi juara Indonesian Super League 2014. "Kami komunikasi dengan Pak Gubernur, katanya masih agak susah. Jadi enggak tahulah," kata Umuh dengan nada kecewa.
Umuh mengimbau agar warga jangan salah paham ihwal uang kadeudeuh itu. Sampai saat ini manajemen Maung Bandung--julukan Persib Bandung--belum menerima uang kadeudeuh itu. "Takutnya masyarakat di Jawa Barat tahu bahwa ini sudah dikasihkan, padahal belum ya. Saya belum menerima sepeser pun juga dari Gubernur, belum pernah ada bantuan apa pun selama Persib berjalan," ucapnya.
Sepak bola, kata Umuh, terkesan ditunggangi oleh kepentingan politik yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Berkaca dari pengalaman tersebut, dia melarang keras urusan yang berhubungan dengan Persib Bandung disangkutpautkan dengan politik. Hal itu, menurut dia, bisa merusak nama baik Persib, dan dunia persepakbolaan nasional pada umumnya.
"Saya tegaskan, kalau nanti ada kampanye-kampanye lagi, jangan lagi pake baju-baju atau atribut Persib. Sudahlah jangan bawa Persib ke ruang politik. Janji-janji saja sekarang, sudah janji enggak ngasih juga. Saya marah," kata Umuh.
AMINUDIN