TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda campuran Indoensia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, gagal mempertahankan gelar juara di turnamen All England 2015. Dalam pertandingan di Birmingham, Inggris, Ahad malam, 8 Maret 2014, unggulan keempat itu tak bisa meraih gelar keempatnya secara beruntun setelah ditekuk pasangan Cina peringkat pertama dunia, Zhang Nan/Zhao Yulei, 21-10, 21-10.
Seusai pertandingan itu, Tempo sempat menemui pasangan terbaik Indonesia tersebut setelah upacara penyerahan medali. Inilah kutipan wawancaranya:
Permainan kalian sangat berbeda dengan partai semifinal. Apa penyebabnya?
Liliyana: Kemarin kita merasa enak banget permainannya, namun hari ini, selain mereka lebih siap, kita jadinya ikut permainan mereka.
Apakah karena salah taktik?
Liliyana: Sebenarnya tidak juga karena kita sudah pelajari permainan mereka. Kita banyak tertekan dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Akibatnya, kita selalu tertinggal jauh.
Mungkinkah ini juga akibat banyak tekanan?
Tontowi: Saya sendiri main hari ini merasa tertekan, ya. Harus diakui, permainan saya tidak maksimal. Banyak error sendiri.
Apa yang membedakan permainan Zhang/Zhao sekarang dengan dua laga terakhir kemarin?
Liliyanan: Sebenaranya sih tidak berbeda. Namun kita sendiri harus belajar juga dari final ini karena kita tertekan terus dan tidak bisa keluar dari pola permainan mereka.
Tontowi: Iya, kita memang harus melakukan evaluasi dari pertandingan final ini.
Bagaimana perasaannya dengan kekalahan ini dan apa yang akan dilakukan di masa mendatang?
Liliyana: Yang pasti kita tidak puas dan harus diakui Zhang/Zhao memang bermain baik, walau kita sudah berusaha. Yang pasti, ini pelajaran buat kita ke depannya karena ada target penting, yakni Olimpiade. Dalam rangka perjalanan ke sana, mudah-mudahan kita bisa mempelajari lagi serta mengevaluasi lagi kenapa kita hari ini main di bawah performance.
VISHNU JUWONO (BIRMINGHAM)