TEMPO.CO, Birmingham - Pebulu tangkis asal Spanyol, Carolina Marin, mencetak sejarah dengan meraih gelar All England 2015. Setelah 119 tahun kejuaraan ini digelar, Marin menjadi satu-satunya pemain asal Spanyol yang berhasil menjadi juara. Marin menekuk bintang India, Saina Nehwal, di final.
"Perasaan ini luar biasa," ujar Marin seperti dikutip dari Reuters, Senin, 9 Maret 2015. "Saya terlalu banyak membuat kesalahan dan benar-benar gugup di awal pertandingan, tapi saya berusaha menikmatinya."
Teriakan Marin mewarnai laga final tunggal putri yang berlangsung di Birmingham Arena, Ahad malam, 8 Maret 2015. Setiap kali smes kerasnya tidak bisa dikembalikan Saina, ia akan segera mengacungkan tangan kanannya ke atas sambil berteriak.
Sempat kalah di game pertama, 16-21, Marin tidak patah semangat. Memasuki game kedua, ia kembali melancarkan pukulan-pukulan smes dengan menggandakan kecepatan dan sesekali melakukan permainan net menyilang. Berulang kali Saina terkecoh dan tidak bisa mengembalikan pukulan Marin. Walhasil, pebulu tangkis yang pernah berlatih di pemusatan latihan Cipayung itu menang di game kedua, 21-14.
Di game penentuan, Marin langsung mendominasi perolehan poin. Ia cenderung bermain dengan tempo cepat dengan smes keras, sehingga peraih perunggu Olimpiade 2012 itu tidak bisa bangkit dan akhirnya menyerah saat kedudukan 21-7.
"Pada game kedua dan pada saat skor unggul 11-9, saya merasa ada kesempatan untuk bisa menang," ujar Marin.
Kemenangan Marin membuyarkan ambisi Saina menjadi perempuan pertama India yang menjadi juara All England. Apalagi ia dilatih mantan pebulu tangkis putra India, Pullela Gopichand, yang menjuarai All England 2001.
REUTERS | RINA WIDIASTUTI