TEMPO.CO, Las Vegas -- Kemenangan atas Manny Pacquiao tampaknya sudah cukup memuaskan jalan hidup Floyd Mayweather Jr di dunia tinju. Petinju 38 tahun asal Amerika Serikat itu mengumumkan akan segera pensiun akhir tahun ini. "Saya akan segera menggantung sarung tinju," kata Mayweather.
Mayweather mengatakan ia masih menyisakan satu kontrak tinju pada akhir September 2015. Sebab itu, ia terpaksa harus diadu di atas ring untuk terakhir kalinya. "Saya mungkin akan melakukannya," kata dia.
Mayweather mengalahkan Pacquiao tanpa KO di MGM Grand Arena, Las Vegas, Minggu, 3 Mei 2015. Tiga juri memberikan angka yang cukup telak untuk Mayweather, yakni 118-110, 116-112, dan 116-112.
Mayweather menyampaikan rasa terima kasih terhadap Pacquiao yang memberinya predikat petinju tak terkalahkan di kelas welter. Ia memuji petinju Filipina itu dengan menyebutnya sebagai orang terbaik di puncak olahraga tinju. "Saya angkat topi untuk Pacquiao," katanya.
Menurut petinju yang dijuluki Money itu, Pacquiao adalah pesaing terberatnya. Seorang juara sejati, kata dia, telah berhadapan dengannya di atas ring. Namun Mayweather menolak menanggapi lebih jauh klaim Pacquiao yang tak terima kekalahan.
Pacquiao mengatakan seharusnya ia menjadi pemenang duel tersebut. Sebab, Mayweather tak melakukan perlawanan terhadapnya. "Dia selalu berlari. Dia selalu bergerak ke luar," kata Pacquiao. "Tapi saya adalah seorang petinju yang cerdas," kata Mayweather seolah menjawab klaim Pacquiao itu.
Laga Mayweather-Pacquiao disebut-sebut sebagai pertarungan tinju terbaik abad ini. Dua petinju itu sama-sama merajai kelas welter. Pacquiao memegang sabuk WBO, sementara Mayweather Jr menguasai sabuk WBC dan WBA. Laga kali ini juga menjadi duel tinju termahal sepanjang sejarah dengan total bayaran sekitar Rp 3,8 triliun.
TRI SUHARMAN