TEMPO.CO, Manila - Anggota parlemen Filipina mendesak petinju Manny Pacquiao segera pulang untuk kembali bekerja sebagai wakil rakyat negeri yang dijuluki Home of the Green Revolution tersebut. Kekalahannya atas duel termahal dengan petinju Amerika, Floyd Mayweather Jr., diharapkan tidak membatasinya memperjuangkan pembebasan Mary Jane Veloso dari hukuman mati di Indonesia.
"Harus ada sidang maraton untuk mengetahui apakah pemerintah benar-benar gagal memberikan bantuan yang memadai untuk Mary Jane," kata Terry Ridon, politikus Partai Kebataan di parlemen Filipina. "Pacquiao harus menyediakan waktu untuk Mary Jane."
Pacquiao adalah anggota DPR Filipina mewakili distrik tunggal Sarangani. Petinju 36 tahun itu kini menjabat Wakil Ketua Komite Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Filipina. Dia digadang menduduki jabatan tertinggi di komisi tersebut lantaran lowong setelah Walden Bello dari Partai Akbayan mengundurkan diri.
Kehadiran Pacquiao sangat dinanti Komite karena sedang melakukan penyelidikan kasus Mary Jane, korban perdagangan manusia. Sebelumnya, petinju yang dijuluki Pacman itu berjanji menjenguk Mary Jane dan menemui Presiden Joko Widodo. Namun janji yang sedianya dipenuhi Senin lalu itu urun setelah kalah oleh Mayweather.
Ridon pun menagih janji pahlawan tinju Filipina itu. "Pacquiao membuat pernyataan yang menyerukan agar eksekusi Mary Jane dihentikan. Ini adalah waktu untuk mengusahakan hal itu," ucap Ridon.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Pacquiao ihwal janjinya terhadap Mary Jane. Sikapnya pun sempat dipertanyakan banyak pihak di jagad maya. "Walaupun kalah oleh Mayweather, setidaknya menyelamatkan Mary Jane dari hukuman mati," cuit akun @Indra AlenIndra_Alen.
Dari sisi pemerintah Filipina, Kementerian Kehakiman melalui Departemen Luar Negeri-nya berupaya meminta Indonesia untuk bisa mengakses Mary Jane. Menteri Kehakiman Leila de Lima mengatakan jaksa harus mendapatkan kesaksian Mary Jane terhadap kejahatan perdagangan manusia yang dilakukan Maria Kristina Sergio, Julius Lacanilao, dan Ike kepadanya.
Sergio dan Lacanilao sekarang ditahan Kepolisian Nasional Filipina di Camp Crame Kota Quezon. "Kami perlu mengakses Mary Jane, karena dia adalah saksi terhadap tersangka," tutur de Lima.
THE MANILA TIMES | TRI SUHARMAN