Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tour de Banyuwangi 2015 Tiru Konsep Prancis  

image-gnews
Puluhan pembalap sepeda beradu cepat saat lomba balap sepeda Tour De Banyuwangi Ijen di desa Karetan, Banyuwangi, 16 Oktober 2014. TEMPO/Fully Syafi
Puluhan pembalap sepeda beradu cepat saat lomba balap sepeda Tour De Banyuwangi Ijen di desa Karetan, Banyuwangi, 16 Oktober 2014. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.COBanyuwangi - Penyelenggaraan balap sepeda berskala international, Tour de Banyuwangi Ijen, yang berlangsung 6-9 Mei 2015 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, tiga dari empat etape yang dilombakan akan berakhir di satu titik yang sama, yakni Lapangan Blambangan. Sedangkan pada penyelenggaraan sebelumnya, titik awal (start) dan akhir (finis) semua etape berada di lokasi berbeda.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan konsep tersebut meniru Tour de France di Prancis dan lomba balap sepeda di Australia. “Di kedua negara itu, finis selalu berada di satu lokasi, meski titik start-nya berbeda,” kata Azwar dalam konferensi pers, Senin sore, 4 Mei 2015.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dijadwalkan akan membuka kejuaraan tahunan tersebut pada Selasa, 5 Mei 2015, pukul 15.00. Kejuaraan yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tersebut rencananya diikuti 20 tim dari 25 negara.

Azwar menjelaskan Tour de Banyuwangi Ijen tak sekadar kejuaraan balap sepeda. Sejak pertama kali dihelat pada 2012, kejuaraan tersebut dikonsep sebagai wisata olahraga (sport tourism). Sebab, pembalap akan melewati sejumlah obyek wisata dengan ikon utama Gunung Ijen.

Rute menuju Gunung Ijen berada dalam etape ketiga pada 8 Mei 2015. Etape tersebut dikenal sebagai etape neraka karena pembalap harus menaklukkan tanjakan setinggi 2.799 meter dari permukaan laut dengan kemiringan hingga 45 derajat. “Ini adalah tanjakan paling ekstrem di Asia,” ujar Azwar.

Race Director Tour de Banyuwangi Ijen Jamaludin Mahmood mengatakan, meski dihelat pemerintah daerah, kejuaraan tersebut telah memiliki reputasi di dunia internasional. Indikasinya, ada 40 tim yang mendaftar agar bisa ikut serta dalam kejuaraan ini. Namun panitia penyelenggara memutuskan hanya mengambil 20 tim dari 25 negara. “Empat puluh tim yang mendaftar masuk dalam antrean,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa negara yang akan ikut ambil bagian antara lain Prancis, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Iran, Spanyol, Malaysia, Filipina, Australia, Korea, Cina, Italia, Uzbekistan, dan Indonesia.

Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cyclist International/UCI) memberikan label “Sempurna” untuk kejuaraan balap sepeda kelas 2.2 Tour de Banyuwangi Ijen tahun 2014.

Menurut Jamaludin, label “Excellent” disematkan bagi kejuaraan yang nilai poinnya lebih dari 90. Penilaiannya meliputi hal-hal teknis. Pertama, soal koordinasi antara panitia, tim pembalap, dan UCI. Kedua, tingkat keamanan sehingga keseluruhan kejuaraan berlangsung lancar. Ketiga, tingkat peliputan media, dan terakhir kualitas jalan yang dilalui pembalap.

IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Pecinan Street Food menyuguhkan beragam atraksi seni hingga aneka kuliner khas Tionghoa selama tiga hari sejak Jumat, 23-25 Februari 2024 di di Tempat Ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Kecamatan Banyuwangi. (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.


Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.


Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Pantai Grajagan, Banyuwangi. Banyuwangitourism.com
Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.


Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.


Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Kuliner Pecel Rawon resmi tercatat sebagai Pengetahuan Tradisional (PT) asli Bumi Blambangan, Kabupaten Banyuwangi. Foto: Diskominfo Pemkab Banyuwangi.
Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.


Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.


Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

27 Juli 2022

Kue kucur, kue tradisional Malang di Lapangan Rampal, Malang, pada Sabtu hingga Minggu, 1-2 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

Dalam Festival Kucur ini banyak kreasi dan ide unik untuk membuat beragam jenis kreasi kucur.


Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

10 Juli 2022

Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

Dengan bergotong royong inilah kunci untuk memajukan bangsa kita.


Tim Penilai UNESCO: Geopark Ijen Hadiah Alam untuk Banyuwangi dan Bondowoso

11 Juni 2022

Dua asesor dari UNESCO, Martina Paskova dan Jacob Walloe disambut tarian khas Banyuwangi ''Jejer Gandrung'', saat tiba di Bandara Banyuwangi, Kamis, 9 Juni 2022. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi
Tim Penilai UNESCO: Geopark Ijen Hadiah Alam untuk Banyuwangi dan Bondowoso

Tim penilai UNESCO berpesan agar pemerintah tetap melibatkan penduduk sekitar dalam pengembangan Geopark Ijen.


World Surfing League Berlangusung di Pantai Plengkung Banyuwangi 28 Mei - 6 Juni

29 Mei 2022

Wisatawan berselancar di Pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. Ombak di Pantai Plengkung terkenal nomor dua terbaik di dunia setelah Hawaii. (Foto: Humas Protokol Banyuwangi)
World Surfing League Berlangusung di Pantai Plengkung Banyuwangi 28 Mei - 6 Juni

World Surfing League di di G-Land, Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki judge tower, sehingga juri dapat memantau manuver peselancar di tengah laut.