Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembalap Hong Kong Rajai Etape Pertama Tour de Banyuwangi

image-gnews
Puluhan pembalap sepeda beradu cepat saat lomba balap sepeda Tour De Banyuwangi Ijen di desa Karetan, Banyuwangi, 16 Oktober 2014. TEMPO/Fully Syafi
Puluhan pembalap sepeda beradu cepat saat lomba balap sepeda Tour De Banyuwangi Ijen di desa Karetan, Banyuwangi, 16 Oktober 2014. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.COBanyuwangi - Pembalap Hong Kong, King Lok Cheung, menjadi yang tercepat menaklukkan etape pertama lomba balap sepeda berskala internasional, Tour de Banyuwangi Ijen, Rabu, 6 Mei 2015. Pembalap dari klub HKSI Pro Cycling Team Hong Kong itu mencatat waktu 3 jam 58 menit dan 34 detik untuk menempuh jarak 167 kilometer.

Dengan waktu yang hampir sama, pembalap Tunisia dari klub Skydive Dubai Pro Cycling Team, Raffa Chitoui, menempati urutan kedua. Sedangkan pada posisi ketiga adalah Ahmed Mirza Alham Yosuif Mohamed dari tim nasional United Arab Emirates, dengan selisih waktu 52 detik.

Sebagai pembalap tercepat, King Lok Cheung berhak mendapatkan jersey kuning. Adapun klasifikasi penanjak terbaik atau jersey tutul diraih Herwin Jaya dari tim tuan rumah BRCC. Klasifikasi poin terbanyak alias jersey hijau diraih Ahmed Mirza Alham Yosuif Mohamed dengan akumulasi 19 poin.

Balapan berlangsung ketat. Rute yang didominasi lintasan datar tersebut memperebutkan tiga kali poin intermediate sprint dan dua kali poin tanjakan.

Pada kilometer awal, pembalap-pembalap Indonesia merajai. Aiman Cahyadi dari Pegassus Cycling Team memimpin intermediate sprint pertama di kilometer 14. Begitu juga pada intermediate sprint kedua di kilometer 74,1 yang dipimpin pembalap tuan rumah BRCC, Herwin Jaya.

Pembalap asing baru mengejar pada intermediate sprint ketiga di kilometer 153,5, yang dipegang Raffa Chitoui. Pada titik tanjakan pertama, Herwin Jaya menyalip ketertinggalannya. Namun dia harus menyerah pada tanjakan kedua di kilometer 120, yang akhirnya dimenangi King Lok Cheung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar 40 kilometer mendekati garis akhir, sepuluh pembalap meninggalkan rombongan besar di belakang. Rombongan terdepan ini pun kemudian pecah. Raffa Chitoui dan King Lok Cheung melaju tak terkejar ke barisan paling depan.

King Lok Cheung bercerita, dia akhirnya bisa mencuri sprint dari Raffa pada 500 meter menjelang finis. “Sulit bagi saya untuk menaklukkan etape satu ini,” kata Cheung, yang baru pertama kali mengikuti Tour de Banyuwangi.

Adapun Raffa menjelaskan kegagalannya disebabkan timnya tak kunjung muncul menjelang finis. Padahal, dalam lomba balap sepeda, sangat dibutuhkan kerja sama dengan pembalap lain yang berada dalam satu tim. “Dia (Cheung) memang bagus dan layak mendapatkan yellow jersey,” ujarnya.

Etape pertama hari ini diikuti 98 pembalap dari 20 tim, yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Etape tersebut diawali dari Lapangan Kecamatan Glenmore dan berakhir di Lapangan Blambangan.

IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

53 hari lalu

Pecinan Street Food menyuguhkan beragam atraksi seni hingga aneka kuliner khas Tionghoa selama tiga hari sejak Jumat, 23-25 Februari 2024 di di Tempat Ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Kecamatan Banyuwangi. (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.


Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.


Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Pantai Grajagan, Banyuwangi. Banyuwangitourism.com
Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.


Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.


Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Kuliner Pecel Rawon resmi tercatat sebagai Pengetahuan Tradisional (PT) asli Bumi Blambangan, Kabupaten Banyuwangi. Foto: Diskominfo Pemkab Banyuwangi.
Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.


Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.


Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

27 Juli 2022

Kue kucur, kue tradisional Malang di Lapangan Rampal, Malang, pada Sabtu hingga Minggu, 1-2 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

Dalam Festival Kucur ini banyak kreasi dan ide unik untuk membuat beragam jenis kreasi kucur.


Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

10 Juli 2022

Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

Dengan bergotong royong inilah kunci untuk memajukan bangsa kita.


Tim Penilai UNESCO: Geopark Ijen Hadiah Alam untuk Banyuwangi dan Bondowoso

11 Juni 2022

Dua asesor dari UNESCO, Martina Paskova dan Jacob Walloe disambut tarian khas Banyuwangi ''Jejer Gandrung'', saat tiba di Bandara Banyuwangi, Kamis, 9 Juni 2022. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi
Tim Penilai UNESCO: Geopark Ijen Hadiah Alam untuk Banyuwangi dan Bondowoso

Tim penilai UNESCO berpesan agar pemerintah tetap melibatkan penduduk sekitar dalam pengembangan Geopark Ijen.


World Surfing League Berlangusung di Pantai Plengkung Banyuwangi 28 Mei - 6 Juni

29 Mei 2022

Wisatawan berselancar di Pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. Ombak di Pantai Plengkung terkenal nomor dua terbaik di dunia setelah Hawaii. (Foto: Humas Protokol Banyuwangi)
World Surfing League Berlangusung di Pantai Plengkung Banyuwangi 28 Mei - 6 Juni

World Surfing League di di G-Land, Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki judge tower, sehingga juri dapat memantau manuver peselancar di tengah laut.