TEMPO.CO, Jakarta - Petenis putra Skotlandia, Andy Murray, memenangi Turnamen Madrid Terbuka setelah mengalahkan petenis Spanyol, Rafael Nadal, dengan skor 6-3, 6-2. Kemenangan ini yang pertama bagi Murray atas Nadal yang terkenal sebagai raja di lapangan tanah liat.
Lebih dari itu, Murray yang kini menempati peringkat ketiga dunia membuat Nadal terlempar dari lima besar dunia untuk pertama kali dalam 10 tahun terakhir. Nadal, 28 tahun, adalah mantan pemain nomor satu dunia yang selama ini bersaing ketat dengan Roger Federer dan Novak Djokovic dalam perebutan puncak peringkat dunia Asosiasi Tenis Putra (ATP).
Sebutan raja lapangan tanah liat melekat ke Nadal karena ia mampu menjuarai Grand Slam Prancis Terbuka sampai sembilan kali. Di era tenis modern, belum ada petenis lain yang bisa mengikuti jejak Nadal di puncak turnamen lapangan tanah liat itu. Namun dengan semakin rentan mengalami cedera, Nadal dikhawatirkan tak bisa mempertahankan gelar di Prancis Terbuka pada awal Juni 2015 ini.
"Saya memainkan sebuah pertandingan yang bagus," kata Murray pada Ahad, 10 Mei 2015. Ia mengatakan membuat sedikit mungkin kesalahan dalam permainan dan memainkan tinggi bola dengan sangat baik.
Petenis 27 tahun dari Skotlandia ini memulai pertandingan dengan brilian. Ia memenangkan 12 dari 14 poin pertama. Ia bermain penuh tenaga, sabar dan agresif. Namun Nadal juga memberikan perlawanan yang menghasilkan tiga break point sebelum Murray memenangi set pertama.
Pada set kedua, Murray bermain dengan fokus dan kesungguhan yang luar biasa. Adapun set ketiga diwarnai dengan 21 reli pukulan. Murray sempat membuat kesalahan dengan sebuah forehand smes yang gagal. Namun, ia akhirnya unggul 3-0 setelah Nadal membuat sebuah kesalahan.
Murray juga banyak menggunakan pukulan forehand, yang memaksa Nadal untuk banyak bergerak. Kemenangan ini sekaligus memastikan gelar juara kedua bagi Murray di lapangan tanah liat. Sebelumnya, Murray memenangkan yang pertama pada Senin lalu di Muenchen. Kekalahan ini melemparkan Rafael Nadal ke peringkat tujuh di dunia. Ini pertama kalinya ia tak masuk di lima besar selama 10 tahun terakhir.
BBC | URSULA FLORENE SONIA | PRASETYO