TEMPO.CO, Paris - Untuk pertama kalinya diunggulkan di urutan kedelapan turnamen tenis Grand Slam Prancis Terbuka, Carla Suárez Navarro menyatakan tidak merasa tertekan. Ia mengaku tidak merasakan ada beban dan bermain seperti biasa.
Petenis putri Spanyol ini maju ke babak kedua dengan menyisihkan petenis Rumania, Monica Niculescu, 6-2, 6-2 di Lapangan1, kompleks tenis Roland Garros, Paris, Prancis, Senin, 25 Mei 2015 .
“Saya tidak merasakan tekanan itu. Saya tidak merasa datang dengan hasil yang bagus (di turnamen pemanasan). Saya hanya berkonsentrasi pada pertandingan demi pertandingan. Saya hanya memfokuskan diri pada permainan saya. Kalau saya bermain buruk, lalu mencoba bermain bagus kembali dan memastikan bermain dengan benar pada pertandingan berikutnya,” tutur Navarro, 26 tahun.
Kemenangannya itu merupakan yang ke-32 tahun ini, dan terbanyak dibukukan seorang petenis putri dunia. Satu-satunya petenis lain yang membukukan 30 kali kemenangan tahun ini ialah Simona Halep (Rumania), pada Minggu, 24 Mei 2015.
Navarro pada dua pertandingan melawan Niculescu selalu menang, namun dalam tiga set. Kali ini ia tampil dominan di segala hal, dengan membukukan 23 winner, dan hanya membuat 18 kali unforced error. Ia menghentikan perlawanan Niculescu setelah pertandingan dua jam, 20 menit.
"Saya bertanding dengan serius, karena ini pertandingan babak pertama dan biasanya sulit (untuk menang),” lanjut Navarro. “Pertandingan pertama dapat menjadi rumit. Terkadang butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan turnamen (karena kondisi lapangan dan cuacanya berbeda-beda). Hari ini sangat menantang sejak awal hingga akhir pertandingan.”
Tahun 2015 ini Suárez Navarro membuat langkah terobosan dengan mencapai babak final pada turnamen di Antwerp (Belgia), Miami (Florida, AS), dan Roma (Italia). Setelah final di Roma ia menembus posisi sepuluh besar dunia untuk pertama kali dengan menempati urutan kedelapan.
Petenis putri terbaik spanyol ini bermain dengan pukulan yang seperti keluar otomatis. “(Sebetulnya) ini tidak seperti Anda bermain tanpa berpikir sama sekali. Terkadang kami bereaksi secara otomatis. Saat bermain saya berpikir serius. Saya tahu di mana harus menempatkan bola. Begitu juga saya harus memukul bola spin atau lebih mendatar. Anda harus berpikir, Jadi bukan seperti autopilot,” papar Suarez Navarro.
Pada babak kedua ia menghadapi petenis wild card Prancis, Virginie Razzano, yang sempat kehilangan set pertama sebelum akhirnya menyisihkan petenis kualifikasi dari Paraguay, Verónica Cepede Royg, 2-6, 6-4, 6-2. Razzano telah dua kali mengalahkan Suarez Navarro dalam dua kali pertemuan mereka. Namun Suarez Navarro kini telah menjadi pembunuh-raksasa setelah 13 kali mengalahkan pemain top sepuluh dunia, termasuk Serena Williams pada 2012 di Prancis Terbuka.
WTA | AGUS BAHARUDIN