TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh taekwondo Jawa Tengah, Sudarsono Chandrawidjaja, tewas dalam kecelakaan saat mengikuti lomba sepeda balap di jalan raya Semarang, dalam Tour de Colo Muria Kudus, Sabtu, 30 Mei 2015, menjadi kehilangan besar bagi Jawa Tengah.
"Ini seolah bencana bagi taekwondo Jawa Tengah yang masih memerlukan beliau yang menjadi lokomotif taekwondo kami periode 2013-2017," kata kerabatnya di dunia taekwondo Jawa Tengah, Alex Harijanto, dalam pernyataan di Semarang, Kamis.
Chandrawidjaja, kata dia, banyak memberikan sumbangan dalam membangun dan membesarkan taekwondo di Jawa Tengah selama hidupnya.
"Beliau pembina yang rendah hati, totalitasnya tidak perlu lagi diragukan demi kejayaan taekwondo Indonesia dan Jawa Tengah," kata Harijanto.
Kedukaan sama juga diungkap Kepala Bidang Taekwondo Jawa Tengah Singgi Hendarto. "Saya sungguh kaget dan sedih," kata dia.
Capaian Jawa Tengah menjadi tuan rumah babak kualifikasi pra-PON lalu dan sumbangan atlet taekwondo Jawa Tengah untuk SEA Games 2015 juga hasil binaan Chandrawidjaja. Juga dia sengaja merekrut pelatih dari Korea Selatan, Kim Woo-jim, untuk meningkatkan mutu atlet taekwondo Jawa Tengah sejak lama.
Dia tewas dalam kecelakaan saat mengikuti Tour de Colo Muria Kudus yang diselenggarakan Bhayangkara Cycle Community Polda Jawa Tengah.
Menurut keterangan yang dihimpun, kecelakaan itu terjadi saat Chandrawidjaja melaju di jalan raya, sebelum dia terpeleset di jalan dan secara tiba-tiba truk besar melindasnya.
Informasi menyebutkan, dia sempat dilarikan ke rumah sakit tapi tidak tertolong.
ANTARA