TEMPO.CO, Makassar - Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan bakal menurunkan 15 atlet dalam Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) pada 9-15 Juni di Bandung. Ajang ini merupakan turnamen khusus kaum difabel atau orang yang memiliki keterbatasan fisik.
"Kita targetkan, tahun ini, Sulawesi Selatan masuk sepuluh besar," kata Kepala Bidang Keolahragaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan Heri Sumiharto, Ahad, 7 Juni 2015.
Menurut Heri, 15 atlet yang diturunkan dalam ajang tahunan ini merupakan penyandang cacat. Mereka akan bersaing memperebutkan posisi terbaik di cabang olahraga yang dipertandingkan, seperti bulu tangkis, tenis meja, catur, renang, dan atletik. "Kejuaraan ini diikuti atlet penyandang cacat yang berusia maksimal 17 tahun, dengan memperlihatkan bukti akta kelahiran asli dan kartu keluarga," ucapnya. Atlet tersebut tergolong penyandang tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa.
Heri mengaku optimistis Sulawesi Selatan mampu masuk peringkat sepuluh besar, meskipun jumlah atlet lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, yakni 25 orang. Apalagi dia juga sudah memetakan kekuatan atlet serta cabang yang menjadi andalan untuk mendulang medali. Termasuk cabang olahraga atletik dan renang. Pada kejuaraan tahun lalu, dua cabang olahraga itu berhasil menyumbangkan medali emas bagi Sulawesi Selatan.
Selain dua cabang olahraga tersebut, ujar dia, bulu tangkis diharapkan menyumbangkan medali. "Inilah olahraga yang menjadi prioritas setelah terus menunjukkan perkembangan yang cukup baik," tutur Heri.
Sedangkan untuk olahraga catur dan tenis meja tetap terbuka peluangnya. Namun dia pesimistis bisa merebut medali karena belum mengetahui kualitas lawan. Pada pelaksanaan kejuaraan Peparpenas sebelumnya, Sulawesi Selatan hanya berada diperingkat ke-17. Adapun yang tampil sebagai juara umum adalah kontingen DKI Jakarta setelah mengalahkan tim Jawa Barat di posisi runner-up.
Dia mengatakan hasil kurang maksimal yang diraih tersebut lantaran kualitas atlet yang tidak bagus. Apalagi jumlah atlet yang diturunkan juga sangat minim, sehingga mempengaruhi peluang raihan medali.
Kepala Dispora Sulawesi Selatan, Syamsuddin Umar berujar, pihaknya hanya mengirim 15 atlet karena ada pengurangan kuota atlet, termasuk cabang olahraga andalan Sulawesi Selatan, yakni atletik. Meskipun pusat telah memutuskan bahwa aturan tetap sama seperti tahun lalu, dengan mempertandingkan 25 nomor lomba. "Rencananya, kita ingin tambah atlet untuk cabang atletik, karena hanya tiga yang diberangkatkan," ucap Heri.
Adapun rincian atlet yang berangkat adalah 5 orang untuk cabang olahraga renang, 2 orang untuk tenis meja, 1 orang untuk catur, 4 orang untuk bulu tangkis, serta 3 orang untuk atletik. "Kita berharap semoga atlet-atlet mampu meraih medali," tuturnya.
DIDIT HARIYADI