TEMPO.CO, Palembang - Dewan Olimpiade Asia (OCA) meminta Indonesia segera membentuk komite khusus untuk penyelenggaraan ajang olahraga Asian Games. Wakil Dewan Kehormatan OCA Wei Jizhong mengatakan komite tersebut akan menjadi pusat koordinasi perencanaan penyelenggaraan pesta olahraga negara-negara se-Asia yang akan digelar di Indonesia pada 2018.
“Masterplan milik Palembang ini luar biasa bagus, begitu pula dengan kota-kota lain. Tapi saya melihat belum ada kesatuan, yakni visi-misi yang akan diambil Indonesia sebagai tuan rumah,” kata Wei saat bertemu Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki dan Ketua Komisi Anggaran Komite Olimpiade Indonesia Ahmede Solihin, Sabtu, 13 Juni 2015.
Menurut Wei, kesamaan visi dan misi sangatlah penting bagi negara yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan multi-event sekelas Asian Games. Apalagi lokasi perlombaan nantinya dibagi dalam tiga wilayah, yaitu Sumatera Selatan, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. “Jadi tak perlu ada komite di Palembang, Jakarta, dan Bandung. Nanti akan sulit berkoordinasi, biarkan dipimpin satu orang saja,” ujarnya.
Wei menilai hingga saat ini Indonesia masih kurang gencar melakukan promosi penyelenggaraan Asian Games. Padahal faktor promosi sangat penting untuk menggelorakan semangat negara-negara di Asia. “Dalam roadmap OCA sudah dijelaskan bahwa harus dilakukan jauh-jauh hari. Bahkan untuk broadcast (pertelevisian) harus benar-benar dimatangkan kesiapannya karena di sinilah OCA, Indonesia, dan negara-negara Asia membesarkan Asian Games,” tuturnya.
Asisten III Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Najib mengaku sudah gencar melakukan promosi. Bahkan dia mengklaim bahwa pemerintah Sumatera Selatan sudah menyerahkan masterplan pelaksanaan Asian Games kepada KOI. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut. “Yang jelas, ketika KOI meminta masterplan, Sumsel langsung menyerahkan dan hingga kini belum ada komunikasi lagi," ucapnya.
ANTARA | ANGGA SUKMAWIJAYA