TEMPO.CO, Cleveland – Pemain bintang Cleveland Cavaliers, LeBron James; dan bintang Golden State Warriors, Stephen Curry, mengaku sama-sama optimistis bakal memenangi game keenam Final NBA (Asosiasi Bola Basket Nasional) di kandang Cleveland, Selasa waktu setempat, atau Rabu pagi WIB, 17 Juni 2015. Pertandingan ini merupakan partai “hidup atau mati” bagi Cavaliers yang sementara tertinggal 2-3.
Cavaliers harus memenangi game keenam besok kalau masih ingin berkiprah pada babak final. Kalau kalah, kiprah Cavaliers terhenti dan Warriors tampil sebagai juara NBA untuk pertama kali sejak 1975.
Menurut James, paceklik trofi yang dialami Cavaliers memberinya motivasi besar untuk memenangi pertandingan “hidup atau mati” besok. Kekalahan Cavaliers 91-104 pada game kelima, Minggu lalu, membuat James dan kawan-kawan tergiring ke tepi jurang dalam pertandingan final dengan format the best of seven itu.
James menegaskan dia memiliki komitmen pribadi untuk membalik keadaan dan membawa Cavaliers ke mimbar juara. “Saya yakin karena sayalah pemain terbaik di dunia,” katanya.
Golden State tidak pernah menjuarai NBA sejak 1975. Sempat tertinggal 2-1 hingga game ketiga, Golden State mampu menyamakan kedudukan 2-2 sebelum kemudian tampil “menggila” dan memenangi seri kelima di Oakland, Minggu lalu (2-3). Curry menjadi bintang pertandingan itu.
"Saya berharap, pada Selasa (Rabu WIB), kami dapat mengangkat trofi (juara),” ucap Curry, pemain terbaik NBA musim kompetisi sekarang. “Bukan hanya kami yang merasa bakal menang, tapi saat ini kami tahu apa yang terpenting (kami lakukan). Kami yakin (menang).”
BBC | NBA | AGUS BAHARUDIN