TEMPO.CO, Oakland - Untuk pertama kali dalam 40 tahun, Golden State Warriors berhasil menjuarai kompetisi nasional basket Amerika Serikat (NBA). Mereka menaklukkan Cleveland Cavaliers, tim yang diperkuat pemain legendaris LeBron James, dalam pertandingan final game 6 yang berlangsung pada Rabu, 17 Juni 2015. Kolumnis National Post, Eric Koreen, memaparkan rahasia kesuksesan klub asal Oakland, California, ini, dalam tulisannya di situs National Post pada hari yang sama ketika Warriors mengalahkan Cavaliers.
"Secara sederhana, Steve Kerr (pelatih Warriors) membuat dua perubahan mendasar," tulis Koreen.
Pertama, menurut Koreen, Kerr membuat timnya melakukan passing lebih banyak. Warriors, yang sebelum musim ini tercatat sebagai tim dengan passing paling sedikit, sekarang menempati posisi ketujuh dalam daftar tim dengan jumlah passing terbanyak. Koreen mengatakan, Kerr memanfaatkan melimpahnya pemain-pemain sayap Warriors yang bisa melakukan dua hal dengan baik: melakukan tembakan tiga angka atau melakukan tembakan off the dribble, sementara pemain semacam Stephen Curry memberikan bantuan dengan pick-and-roll.
Perubahan kedua, Koreen melanjutkan, adalah soal pertahanan. Warriors menciptakan lebih banyak turnover. Sementara dulu tim ini hanya menempati posisi ke-16 dalam hal rasio turnover lawan, sekarang mereka menempati posisi ketujuh. Ini, menurut Koreen, menciptakan kesempatan lebih banyak untuk mencetak angka dalam transisi—mengambil manfaat sebesar-besarnya dari kemampuan menembak Curry dan Klay Thompson.
Menurut Koreen, yang menjadi inti dari faktor di balik kesuksesan Warriors adalah kemampuan Kerr memanfaatkan bakat-bakat pemain yang ia miliki. Ini dibenarkan Kerr. "Kami tidak memiliki Kareem Abdul-Jabbar atau Hakeem Olajuwon yang bisa melempar bola ke dalam pada sebuah setting setengah lapangan, jadi lebih baik kami bermain dengan kecepatan," kata Kerr, akhir Februari lalu.
"Kuncinya: seberapa bagus kami bertahan? Pada musim ini, kami menjadi nomor satu dalam hal efisiensi pertahanan. Jika kami bisa memainkan pertahanan dengan kokoh dan terus terhubung, permainan bertahan itu akan terkonversi menjadi serangan yang cepat. Kami suka itu. Itulah gaya kami. Banyak tim yang telah berhasil dengan cara itu," Kerr menambahkan.
NATIONAL POST | GADI MAKITAN