TEMPO.CO, Madrid - Rafael naddal agaknya tidak akan meraih satu pun trofi juara turnamen tenis gramd slam tahun 2015 ini sejak debutnya pada Prancis Terbuka 2005. Hal ini dinyatakan pelatih yang juga pamannya, Toni Nadal, Jumat, 3 Juli 2015, menyusul kekalahan Nadal pada babak kedua Wimbledon di London, Inggris, Kamis.
Nadal, juara grand slam 14 kali yang telah dua kali juara di Wimbledon (2008 dan 2010), disisihkan pemain klualifikasi dari Jerman peringkat 102 dunia, Dustin Brown, 7-5, 3-6, 6-4, 6-4. Masih ada satu lagi turnamen grand slam pada 2015 yaitu Amerika Serikat Terbuka di Fluhsing Meadow, New York, 31 Agustus hingga 13 September mendatang.
Nadal, 29 tahun peringkat sepuluh dunia, merosot penampilannya sepanjang tahun 2015 dan hanya meraih dua trofi juara turnamen di Buenos Aires (Februari) dan Stuttgart (Juni). Dua turnamen yang dia menangi ini merupakan turnamen ATP World Tour 250 yang tiga level di bawah turnamen grand slam. Tahun lalu ia didera cedera dan penyakit.
Kekalahan dari Brown itu, menurut Toni Nadal, sangat menyakitkan ketika kondisi fisik dan penampilan Nadal mulai membaik. “Lawan tidak memberinya kesempatan menemukan irama permainannya. ...namun semua itu karena ia (Rafael Nadal) terlalu banyak membuat kesalahan sendiri bukan karena pukulan yang sulit,” paparnya.
Dia tambahkan begitu seorang pemain kehilangan poin dan kehilangan lagi, pertandingan menjadi sulit dan rumit. Hal ini membuat seorang pemain kehilangan kepercayaan dirinya dan pukulannya menjadi ngawur.
Itu sebabnya Toni menyatakan tidak ingin berharap muluk-muluk ke depan (dalam waktu dekat). "Saya realistis dan peluang yang kami miliki kemungkinan sangat kecil, karena kami lama tidak bermain dengan sangat baik,” kata Toni Nadal kepada radio Spanyol Cadena Cope. “Itu sebabnya sulit sekali kami dapat berbuat banyak di AS Terbuka (mendatang), tetapi saya berpikir akan terjadi banyak hal. Saya yakin Nadal akan menemukan kembali penampilan terbaiknya kembali.”
REUTERS | ATP | AGUS BAHARUDIN