TEMPO.CO, London - Petenis putri Polandia unggulan ke-13, Agnieszka Radwanska, meyakini pengalamannya dua kali bermain pada babak semifinal turnamen tenis Grand Slam Wimbledon (2012 dan 2013) akan bermanfaat untuk menjinakkan unggulan ke-20 dari Spanyol, Gabrine Muguruza, pada semifinal turnamen Wimbledon kali ini, Kamis, 9 Juli 2015.
Pertandingan Radwanska melawan Muguruza dijadwalkan berlangsung di Lapangan Tengah Kompleks All England Lawn Tennis and Croquet Club mulai pukul 13.00 atau pukul 20.00 WIB.
“Pengalaman selalu sangat penting, khususnya di arena Grand Slam,” tutur Radwanska, 26 tahun, yang tampil untuk pertama kalinya melawan Muguruza di lapangan rumput (Wimbledon). “Namun terkadang menghadapi lawan untuk pertama kalinya, Anda tidak punya beban. Kita lihat saja nanti.”
Sejauh ini Radwanska telah empat kali menghadapi Muguruza dan kedudukan imbang 2-2. “Saya pikir peluangnya 50:50. Dia (Muguruza) lagi bermain bagus. Namun kami belum pernah bertemu di lapangan rumput. Karena itu, pertandingan kali ini memberi tantangan yang sangat bagus,” kata Radwanska, runner-up Wimbledon 2012.
Radwanska mengatakan pertandingan finalnya di Wimbledon 2012 melawan Serena Williams (AS) memberikan pelajaran sangat penting kepadanya. “Saya masih ingat dari awal sampai akhir. Anda tahu bukan masalah kalau Anda kalah (di final pertama), Anda pasti ingin lagi. Tiap pemain bertarung untuk sampai ke final. Saya hampir juara, tetapi tidak kesampaian. Barangkali tahun ini,” ujar Radwanska, juara junior Wimbledon 2005.
Sementara itu, sukses Muguruza, 21 tahun, menapak babak semifinal dapat dikatakan luar biasa. Ia menjadi petenis putri Spanyol yang mencapai semifinal Wimbledon setelah Arantxa Sanchez-Vicario 18 tahun silam.
Prestasi ini dia raih dengan lebih dulu menyisihkan pemain unggulan di atasnya, yakni Time Bacsinszky (Swiss), Angelique Kerber (Jerman), dan Caroline Wozniacki (Denmark).
Padahal Muguruza awalnya tak menyukai lapangan rumput saat pertama kali bermain dan dikalahkan petenis Australia, Casey Dellacqua, di Birmingham tiga tahun silam. “Pantulan bolanya aneh,” katanya waktu itu.
Nama Muguruza baru muncul ke permukaan setelah ia mengalahkan Serena Williams 6-2, 6-2 pada Grand Slam Prancis Terbuka tahun lalu. Ia lahir dan besar di Venezuela. Ayahnya orang Spanyol dan ibunya dari Venezuela. Namun ia baru memutuskan menjadi warga negara Spanyol. Tahun lalu di Wimbledon ia menapak sampai babak ketiga.
WTA | WIMBLEDON | BBC | AGUS BAHARUDIN