TEMPO.CO, London - Kecewa. Mungkin itu yang akan dirasakan orang tua petenis Garbine Muguruza. Setelah berhasil mengalahkan Agnieszka Radwanska 6-2, 3-6, 6-3 dalam semifinal Wimbledon, Muguruza melarang orang tuanya menonton langsung pertandingan final perdananya di Wimbledon melawan petenis gaek nomor satu dunia, Serena Williams.
Muguruza, yang kini baru menginjak usia 21 tahun, mengaku larangan itu bukanlah karena dia percaya takhyul. Namun dia mengaku tak ingin mengubah rutinitasnya dalam persiapan menghdapi Serena. “Aku tak percaya takhyul. Mereka (orang tua Muguruza) akan berada di Barcelona dan menonton saya dari televisi. Saya tak akan mengubah apapun,” kata Muguruza seperti dikutip Daily Mail, Sabtu, 11 Juli 2015.
Pertandingan final Wimbledon pada hari ini, akan menjadi paling spesial di hidup Muguruza. Dia pertama kali menembus final kejuaraan tenis tertua tersebut. Apalagi, dia punya pengalaman bisa mengalahkan Serena Williams dalam Perancis Terbuka tahun lalu. “Kemenangan yang benar-benar penting untuk anda lihat dan sadari, bahwa dia (Serena) juga seseorang. Dia memiliki perasaan dan gugup,” katanya.
Menurut Muguruza, dengan kemenangan itu Serena akan mengetahui jika dirinya tak takut. Namun, dia mengakui melawan petenis nomor satu dunia seperti Serena tak akan mudah. Apalagi Serena berpeluang mendapatkan gelar “Golden Slam” yang kini dipelesetkan menjadi “Serena Slam” itu. “Ini akan menjadi tantangan terberat bagi saya,” kata Muguruza.
Jumat malam kemarin, Serena, 33 tahun, memperpanjang kemenangan melawan musuh bebuyutannya, Maria Sharapova, 28, yang menempati unggulan keempat, pada semifinal. Dengan skor 6-2, 6-4, petenis putri nomor satu dunia dari Amerika Serikat ini meraih kemenangan ke-17 beruntun dalam 20 kali pertemuannya dengan Sharapova dari Rusia dalam 11 tahun terakhir.
Serena –yang menyingkirkan kakaknya, Venus Williams, pada babak keempat- berpeluang memenangi Wimbledon dan trofi Grand Slam miliknya yang ke-21.
DAILY MAIL | ANGGA SUKMAWIJAYA