"Maaf Serena, saya harus bertanya soal itu kepada Anda," kata sang pembawa acara. Kali ini, Serena hanya tersenyum malu dan mau menjawab, "Saya hanya berusaha bermain sebaik mungkin," kata petenis putri tertua yang memenangi Grand Slam Wimbledon ini dan telah mengantongi trofi Grand Slam ke-21 di nomor tunggal sepanjang kariernya yang sangat luar biasa.
Tapi, Serena mengakui perjuangannya untuk kembali memenangi Wimbledon setelah yang terakhir pada 2011 ini begitu berat dan sangat istimewa. Garbine yang masih berusia 21 tahun ini memberi harapan baru kepada tenis Spanyol setelah 18 tahun terakhir tidak ada yang tampil di semifinal dan final Wimbledon sejak Arantxa Sanchez-Vicario dan Conchita Matinez melakukannya.
Dengan sevisnya yang keras dan pengembalian pukulan backhand yang menyusur tanah, Garbine memimpin 3-1 di set pertama sebelum Serena berjuang keras untuk membuat skor 4-4 dan kemudian mememenangi dua game berikutnya. Di set kedua Serena sudah unggul 5-1, di ambang kemenangan. Tapi, Garbine memampu memaksa skor menjadi 4-5 dan unforced error yang banyak dilakukan Garbine saat memegang servis du game ke-10 membuat Serena bisa melakukan break point.
Ketika pengembalian pukulan Garbine keluar garis, Serena masih tak percaya sudah bisa mengakhiri pertandingan. "Selamat kepada Serena. Tapi, saya kini mulai menyukai lapangan rumput," kata Garbine dalam sambutan pada prosesi penyerahan hadiah.
FOXSPORTS | WIMBLEDON 2015 | HARI PRASETYO