TEMPO.CO , Jakarta:Orang tua mana yang tak ingin berada sedekat mungkin dengan sang anak yang sedang melakukan perjuangan penting. Namun Jose Antonio dan Scarlet Blanco tak dapat melakukannya. Langkah keduanya tertahan di rumah mereka, di Barcelona, saat sang anak, Garbine Muguruza, berlaga pada semifinal tunggal putri tenis Wimbledon, Kamis lalu.
Sang anak sendirilah yang tak ingin kedua orang tuanya hadir di London. “Mereka ingin datang, tapi saya katakan, ‘Tidak’,” ujar petenis Spanyol berusia 21 tahun itu. Hal itu dilakukan karena Muguruza tak ingin ada perubahan dalam rutinitasnya selama berlaga di Wimbledon. “Saya menyikat gigi pada jam yang sama, pergi tidur di waktu yang sama, saya tak ingin ada yang berubah.”
Sebagian orang menyebutnya “takhayul”. Tapi sebagian lain lebih suka menghubungkannya dengan psikologi. Yang jelas, Muguruza lebih nyaman dengan rutinitas yang sama ketimbang “diganggu” oleh kehadiran kedua orang tuanya. Lain soal bila Jose dan Scarlet sudah mendampinginya sejak hari pertama turnamen.
Entah berhubungan atau tidak dengan ketiadaan Jose-Scarlet, faktanya, Muguruza sukses menundukkan jagoan Polandia, Agnieszka Radwanska, sehingga berhak melangkah ke partai puncak. Tak pernah melangkah lebih dari babak perempat final di sebuah turnamen Grand Slam, Muguruza akhirnya menjadi petenis putri Spanyol pertama setelah Arantxa Sanchez Vicario (pada 1995 dan 1996) yang sampai ke final Wimbledon.
Selanjutnya: Banyak Petenis Percaya Takhayul