TEMPO.CO, Denpasar -Tahun ini menjadi pembuktian bagi atlet panahan Titik Kusumawardani. Kerja keras berlatih yang dia lakukan akhirnya membuahkan hasil.
Srikandi panahan Indonesia berusia 21 tahun ini berhasil meraih medali emas dalam SEA Games 2015 di Singapura pada Juni lalu dari nomor recurve perorangan dan medali perak dari recurve beregu.
“Akhirnya saya bisa dapat emas setelah SEA Games 2013 hanya membawa perak di nomor perorangan. Ini di luar prediksi karena saya sebelumnya hanya menargetkan jadi finalis,” katanya kepada Tempo di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kamis lalu.
Dalam SEA Games dua tahun lalu yang digelar di Myanmar, Titik juga meraih emas, tapi dari nomor beregu. Sedangkan di nomor perorangan, dia harus puas mendapatkan medali perak. Bagi Titik, bisa mendapatkan medali emas dari nomor individu mempunyai nilai lebih. “Saya merasa perjuangan selama ini tidak sia-sia,” ujar dia.
Cukup panjang perjalanan yang harus ditempuh Titik untuk bisa meraih kesuksesan menjadi atlet. Sudah sejak kelas VI sekolah dasar dia memegang busur panah. Namun waktu itu Titik mengaku masih belum terlalu serius. “Baru pada kelas VIII SMP saya masuk sekolah Ragunan di Jakarta,” kata Titik.
Baca Juga:
Instruksi dan program latihan dari pelatih terus dia ikuti. Hingga akhirnya kesempatan untuk berkiprah di tingkat internasional dia dapatkan saat dipilih menjadi salah satu atlet untuk masuk pemusatan latihan nasional persiapan SEA Games 2011 yang digelar di Jakarta. “Tapi waktu itu saya belum bisa mempersembahkan medali.”
Gagal di SEA Games perdananya tak membuat Titik mundur. Dia mencoba di level nasional dan berhasil menggondol medali perak perorangan dan beregu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012. Penampilannya pun semakin membaik saat tampil dalam SEA Games 2013. “Dan SEA Games tahun ini menjadi kejutan buat saya,” katanya.
Selanjutnya: mendapatkan bonus