TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan berfokus mendorong peningkatan poin peringkat dunia atlet-atlet yang dipersiapkan untuk Olimpiade 2016. Hal ini mereka lakukan dengan cara memberi kesempatan kepada masing-masing atlet untuk mengikuti kejuaraan internasional secara memadai.
“Kami akan memberi kesempatan bertanding kepada para atlet di semua sektor,” kata Kepala Subbidang Pemusatan Latihan Nasional PP PBSI Ricky Subagja, Selasa, 28 Juli 2015. “Tentu saja, strategi pengiriman ke kejuaran-kejuaraan itu harus benar. Misalnya, nanti akan banyak yang ikut kejuaraan sekelas Grand Prix Gold (dua tingkat di bawah kelas tertinggi, Superseries Premier).”
Berdasarkan dokumen peraturan kualifikasi yang diunggah di situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), di Olimpiade Rio nanti BWF membatasi jumlah maksimal peserta per negara, yaitu hanya 16 orang—delapan perempuan dan delapan laki-laki. Jumlah atlet yang dikirim per nomor pun dibatasi. Di nomor tunggal, misalnya, sebuah tim nasional bisa mengirim maksimal dua atlet hanya jika dua atlet itu berada di 16 besar dunia. Sedangkan di nomor ganda, satu kontingen bisa mengirim maksimal dua pasangan hanya jika dua pasangan itu berada di 8 besar dunia.
Dengan sistem kualifikasi seperti itu, setiap atlet harus berjuang mendapatkan poin sebanyak-sebanyaknya agar mereka memenuhi syarat dari segi peringkat dunia untuk berlaga di Rio de Janeiro. Kesempatan mereka untuk memperbaiki atau mempertahankan peringkat dunia ada hingga Mei 2016.
“Kami sudah memiliki nama, kira-kira siapa yang sejauh ini sudah mendekati (syarat kelolosan),” kata Ricky. “Misalnya untuk ganda putra, kami berharap ada dua pasangan yang lolos—ada satu pasangan lagi selain Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.”
Saat ini, Hendra/Ahsan berada di peringkat ketiga dunia. Sedangkan pasangan pelapisnya, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, berada di peringkat ke-13 dunia.
GADI MAKITAN