Bagi Janwar, softball bukanlah permainan baru. Dia mengaku sudah mengenal dan memainkannya sejak berusia 8 tahun. Bersama kakaknya, ia sering menghabiskan waktu bermain softball di Lapangan Merdeka, Kabupaten Bone.
Setelah bergabung, Janwar bersama kawan-kawannya di Komunitas Softball Phinisi rutin berlatih bersama tiga kali dalam sepekan. Mereka berlatih setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu di lapangan softball yang terletak di bagian barat Lapangan Karebosi, Makassar.
Tak hanya di lapangan, para anggota komunitas ini juga sering bertemu di warkop Piccadilly. Pertemuan ini menjadi ajang untuk berbagi pengalaman seputar perkembangan permainan softball. Jika ada pemain softball profesional yang kebetulan jalan-jalan ke Makassar, Janwar akan mengajaknya bertemu dengan para anggota komunitas dan berbagi pengalaman seputar dunia softball.
Saat ini, kata Janwar, banyak remaja yang masih berstatus pelajar maupun mahasiswa yang bergabung di Komunitas Softball Phinisi. Mereka terdiri atas laki-laki maupun perempuan. “Sekarang ada sekitar 40 orang yang tergabung dalam komunitas karena juga melihat softball adalah satu olahraga gaya hidup yang cukup keren dari sisi kostum.”
Sarung tangan (glove), bat (pemukul), pelindung tubuh, dan bola menjadi alat yang wajib disiapkan untuk bermain softball. Sayangnya, di wilayah Makassar, kita masih akan sangat kesulitan menemukan alat-alat ini. “Kami selalu pesan di Jakarta,” katanya sambil menambahkan, “Biasanya kami dari komunitas kumpulkan uang untuk membeli. Maklum, harganya cukup mahal.”
Jika berminat untuk bergabung, kata Janwar, cukup datang saat komunitas ini berlatih, sekaligus berkenalan dengan teman-teman komunitas. “Tidak ada syarat khusus. Biasanya kami hanya meminta untuk mengisi formulir,” katanya.
MUHCLIS ABDUH