TEMPO.CO, Palembang - Pemerintah Sumatera Selatan sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara Asian Games 2018 meminta panitia pusat dan Dewan Olimpiade Asia untuk menambah jumlah cabang olahraga yang dimainkan di Jakabaring Sport City (JSC).
Musababnya, Sumatera Selatan telah memiliki gelanggang dengan standar dunia sehingga tidak perlu membangun gedung baru. Hal ini telah disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di hadapan forum pemantapan kerangka master plan Asian Games.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Selatan Ahmad Yusuf Wibowo mengatakan pihaknya sebelumnya sudah mendapatkan kepastian sebagai tuan rumah penyelenggara sebelas cabang olahraga. Hal itu telah diputus dalam pertemuan dengan Dewan Olimpiade Asia pada 16 Juni lalu.
Namun, menurut Ahmad Yusuf, pihaknya merasa perlu meminta penambahan cabor agar fasilitas yang tersedia dapat lebih berdaya guna. "Kami mengupayakan penambahan cabor sesuai dengan kesiapan venue dan panitianya," ujarnya, Rabu, 5 Agustus 2015.
Sumatera Selatan membidik empat cabang olahraga tambahan, yaitu renang, atletik, tenis lapangan dan senam. Berbagai event internasional untuk empat cabang itu telah sering digelar, seperti SEA Games, Islamic Solidarity Games, Pekan Olahraga Mahasiswa Asean, Kejuaraan Tennis Asia, Davis Cup Asia Oceania, dan sejumlah kejuaraan nasional. "Negara akan berhemat kalau dimainkan di sini," ujarnya.
Ahmad Najib, Asisten Bidang Kesejateraan Rakyat Sumatera Selatan, yakin bakal mendapatkan tambahan tersebut setelah peninjauan langsung Dewan Olimpiade Asia beberapa waktu yang lalu ke kompleks olahraga terpadu di Jakabaring. "Kami mendapat apresiasi dari forum karena dinilai paling siap," ujarnya.
Dalam keputusan sebelumnya, Sumatera Selatan dipercaya menyelenggarakan sebelas cabang olahraga, meliputi sepak bola, pentathlon, voli pantai, triatlon, menembak, sofbol, dayung, kriket, kano, dan bisbol.
Ahmad Najib mengatakan Sumatera Selatan telah memiliki pengalaman yang mumpuni dalam penyelenggaraan olahraga. "Kami punya fasilitas dan SDM yang teruji."
PARLIZA HENDRAWAN