TEMPO.CO, London - Di deretan petinju kelas welter dunia yang saat ini dinilai pantas ditampilkan melawan Floyd Mayweather Jr., terdapat nama Kell Brook dari Inggris, Keith Thurman (Amerika Serikat), Amir Khan (Inggris), serta Shawn Porter dan Timothy Bradley Jr. (Amerika Serikat). Namun tak satu pun dari mereka dipilih Mayweather menjadi lawan berikutnya. Mayweather justru memilih Andre Berto, mengapa?
Mayweather, juara dunia tinju kelas welter World Boxing Council (WBC) dan World Boxing Association (WBA) Super yang tak terkalahkan, Rabu lalu, mengumumkan akan menghadapi Andre Berto di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, 12 September mendatang.
Banyak yang kaget atas pengumuman petinju Amerika Serikat berusia 38 tahun yang belum terkalahkan dalam 48 kali pertarungannya itu. Hal ini disebabkan Berto, yang juga dari Amerika, dinilai bukan petinju hebat di luar lima nama petinju kelas welter dunia tersebut.
“Pertarungan ke-49, 12 September 2015. Datang dan jadilah bagian dari sejarah. Pesan kamar hotel Anda dan terbanglah sekarang,” demikian pesan Mayweather melalui akun Twitter-nya.
Dalam olahraga tinju profesional, sah-sah saja seorang juara dunia memilih siapa pun lawannya. Ia memiliki hak memilih dua lawan dan satu pertandingan wajib mempertahankan gelarnya dalam setahun.
Namun banyak yang menyebut pilihan Mayweather pada Berto sebagai lawan dalam pertarungannya ke-49 didasarkan uang semata. Selain itu, ia dituding sengaja memilih lawan yang lemah untuk menyamai rekor petinju legendaris kelas berat Amerika Serikat, Rocky Marciano, yang tak terkalahkan dalam 49 pertarungannya.
Selanjutnya: Mayweather bosan tantangan?