TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan memasukkan Kejuaraan Tenis Meja Piala Universitas Terbuka-Tempo dalam agenda tahunan PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indinesia), terkendala dualisme kepemimpinan pusat. Pengurus Besar PTMSI kini terbelah dua, yaitu versi Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Oegroseno dan versi Marzuki Alie, mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.
"Kejuaraan nasional seperti Piala UT-Tempo mestinya sudah masuk dalam agenda PTMSI. Di tingkat (PTMSI) Tangerang Selatan dan Provinsi Banten sudah setuju, tinggal pengesahan PB PTMSI," kata Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Tangerang Selatan Landung Mintohardjo saat ditemui di arena Kejuaraan Tenis Meja UT-Tempo di Pondok Cabe, Pamulang Tangerang Selatan, banten, Sabtu 22 Agustus 2015.
Menurut Landung, dualisme kepemimpinan pada tubuh induk cabang olahraga tenis meja merugikan banyak pihak, termasuk penyelenggara kejuaraan atau turnamen. "Yang paling dirugikan tentu saja atlet-atlet yang membutuhkan banyak jam terbang bermain," kata Landung.
Walaupun persetujuan masuknya agenda kejuaraan telah berhasil diperoleh di KONI dan PTMSI tingkat daerah, kata Landung, persetujuan organisasi induk tenis meja tetap diperlukan. "Saat ini sebenarnya kejuaraan ini sudah masuk agenda, tinggal legalnya saja," kata Landung.
Rektor UT Tian Belawati dalam pidato pembukaan Piala UT-Tempo, berharap kejuaraan nasional yang telah berlangsung tiga tahun ini dapat dimasukkan dalam agenda tetap PTMSI. Sebab, menurut Tian, kejuaraan ini telah membuktikan jumlah peserta yang terus bertambah dari tahun ke tahun. "Kualitas pemainnya pun semakin baik karena banyak atlet nasional yang ikut dalam kejuaraan ini," kata Tian.
Kejuaraan itu, Tian melanjutkan, diselenggarkan setiap tahun dan menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis UT. "Semoga KONI dan PTMSI memasukkan kejuaraan ini menjadi agenda organisasi. UT bersama Tempo berharap bisa memberi kontribusi dalam membina atlet tenis meja nasional," tutur Tian.
JDirektur Marketing dan Bisnis Development PT Tempo Inti Meida Tbk, Toriq Hadad, mengatakan jumlah dan kualitas peserta yang terus meningkat menunjukkan event ini makin dipercaya oleh publik. Terutama masyarakat dan atlet tenis meja. "Tahun ini tercatat 537 peserta ambil bagian dalam turnamen, 32 di antaranya atlet tenis meja nasional," kata Toriq.
Angka itu bertambah dari 469 peserta pada tahun lalu. Adapun bintang tenis meja yang mengikuti edisi tahun ini antara lain David Jacobs, Yon Mardiono, dan Dahlan Haruri.
BINTORO AGUNG S.