TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap kejuaraan-kejuaraan panahan tingkat nasional rutin diadakan agar pemanah-pemanah tingkat dunia bisa dihasilkan. Hal ini dikatakan Menteri Imam dalam upacara penyerahan medali Kejuaraan Nasional Panahan Ganesha Open 2015 di Siliwangi Indoor Tennis Court, Bandung, Sabtu, 22 Agustus 2015.
Ganesha Open adalah kejuaraan panahan yang diadakan atas kerjasama Unit Panahan Pasopati Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Kemenpora dan Persatuan Panahan Indonesia. Beberapa sponsor juga ikut mendukung kejuaraan, yakni Pocari Sweat, Ergy Jersey, Pelindo II, Pelindo III, dan PT LAPI ITB.
“Kalau sekarang Kemenpora hanya bisa membantu medali dan sedikit rupiah, maka jika dijadikan kalender tahunan, kita akan dapat mencetak atlet pemanah dunia,” ujar Menteri Imam sebagaimana dikutip dalam rilis resmi yang dikirim kepada wartawan.
“Panahan adalah salah satu cabang olahraga andalan untuk meraih medali emas. Dukungan rektor dan sivitas akademika ITB sangat dihargai. Olahraga harus menjunjung tinggi kebersamaan dan sportivitas," Imam menambahkan.
Kejuaraan yang telah rutin diselenggarakan sejak 2001 ini digelar mulai 18 - 22 Agustus 2015. Total peserta sebanyak 415 orang. Kelas yang dipertandingkan adalah pelajar, mahasiswa, dan umum dengan sistem ronde nasional, FITA recurve, dan FITA compound.
Peserta berasal dari PPLP Jatim, Bogor Archery, Sumedang, Kabupaten Bandung, Kota Tangerang, PHE Archery Club, Fortius FIK UNJ, STKIP Pasundan Cimahi, Bandung Archery Club, Banyuwangi, Jakarta Archery Club, INASP Depok, PPLP DKI, Archatel Universitas Telkom, Unibraw Malang, Universitas Majalengka.
Berikutnya PERPANI Banten, Kings Archery, Archery Marinir, SMPN 1 Babakancikao Purwakarta, SMP 56 Jaksel, SMAN 6 Jakarta, Pengcab Depok, Makasar, Sultra, Rimayah Archery Club, dan Vieneth Archery Club. Ada pula peserta dari Papua sebanyak 3 orang.
Dalam acara tersebut Menteri Imam juga didampingi Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Sekjen Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Alman Hudri dan Staf Ahli Amung Ma'mun.
RICKY WATTIMENA