TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh calon Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Kementerian Pemuda dan Olahraga hari ini, Jumat, 28 Agustus 2015. "Acara bersifat terbuka untuk umum," kata juru bicara Kementerian Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, hari ini, 28 Agustus 2015.
Uji kelayakan dimulai dari Suwarno, Ketua Satlak Prima saat ini. Kemudian Ahmad Sucipto, Lukman Niode, Richard Sam Bera, Anton Subowo, Mulyana, Ahmad Sucipto, serta Sadik Algadri. "Acara berlangsung hingga pukul 15.30," ujar Gatot.
Satlak Prima adalah lembaga yang dibentuk pemerintah untuk menciptakan atlet berprestasi pada tingkat nasional dan internasional. Pemerintah mereformasi lembaga ini setelah perolehan emas pada SEA Games Singapura 2015 meleset dari target. Sebab, kinerja Satlak dianggap berpengaruh pada prestasi tersebut.
Indonesia sebelumnya bermimpi menjadi runner up SEA Games, tapi berakhir pada urutan kelima. Bahkan melorot setingkat dari SEA Games 2013. Ini lantaran Indonesia hanya mampu memenuhi 47 emas dari target 72 emas. Artinya, terdapat selisih 25 medali emas dari target yang dicanangkan.
Hasil fit and proper test akan mengerucut pada tiga nama calon, kemudian dipilih satu nama yang tepat menjadi Ketua Satlak Prima. Pemilihan ketua Satlak juga akan dibarengi dengan perampingan lembaga tersebut. Menteri Olahraga Imam Nahrawi sebelumnya berharap Satlak Prima ke depan mampu mencetak banyak atlet yang berprestasi. "Ini adalah bentuk evaluasi yang kami lakukan," tuturnya.
TRI SUHARMAN