TEMPO.CO, Las Vegas - Banyak pengamat tinju dunia meragukan pernyataan Floyd Mayweather Jr. yang akan mengakhiri karier bertinjunya setelah pertarungan melawan sesama pretinju AS, Andre Berto, di Las Vegas, Nevada, AS, pada 12 September mdanatang. Para pengamat itu merujuk pada mereka yang kembali naik ring setelah pensiun, semisal Juan Manuel Marquez (meksiko) yang kembali naik ring pada September 2009 setelah 21 bulan pensiun.
"Seperti yang pernah saya katakan dan Floyd telah mengatakan satu angka selama beberapa kali, bahwa ini akan menjadi pertarungan terakhirnya,” tutur Leonard Ellerbe, CEO Mayweather Promotions, pada konferensi pers Rabu waktu Nevada, atau Kamis WIB.
"Mengapa tidak seseorang kembali (aktif) kalau ia memiliki karier yang terkenal? Melenggenapi sesuatu yang dia perlu menggenapinya? Ia sudah menempuh jalannya,” lanjut Ellerbe.
Mayweather, yang memiliki rekor bertarung 48-0, termasuk 26 knockout, memiliki pertahanan yang sangat bagus. Namun demikian ia sering dikritik karena ia memilih lawan-lawan lemah.
Ditanya apa yang dia dianggap sebagai pencapaian terbesar dalam kariernya, Mayweather menjawab: "Setiap pertarungan memainkan kunci utama ... dan nomor 49 akan menjadi penting juga. Tapi karier saya belum berakhir.."
Berto, mantan dua kali juara dunai kelas welter akan naik ring sebagai underdog berat setelah tiga kali kalah dalam enam pertarungan terakhirnya. Namun Mayweather dikhawatirkan terlampau menganggap enteng Berto.
“Ketika Anda menghadapi seseorang yang tanpa beban, dia dapat tampil lebih tangguh,” kata Mayweather. “Ia memiliki peluang menjadi satu di antara petinju terbaik ketiga saya memilihnya. Anda tidak dapat mengabaikannya.”lanjut Mayweather.
REUTERS | AGUS BAHARUDIN