TEMPO.CO, New York - Kalah di babak semifinal Amerika Serikat Terbuka pada Sabtu dinihari, 12 September 2015, membuat Serena Williams terpukul. Dia gagal mempertahankan gelar dan mengejar ambisinya menjadi wanita pertama dalam 27 tahun dan keempat yang mengumpulkan empat piala dalam satu musim.
Williams harus takluk oleh petenis Italia, Roberta Vinci, dengan skor 2-6, 6-4, 6-4. Banyak yang menilai kegagalan Williams karena dirinya sendiri. Perasaan harus selalu menang membuat dia menjadi terbebani. Hal itu jelas terlihat di Stadion Arthur Ashe pada dinihari tadi. Williams seperti tak mampu mengendalikan Vinci.
“Saya tidak ingin berbicara tentang bagaimana itu mengecewakan untuk saya. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, saya akan terbuka,” kata Williams seusai pertandingan.
Kekecewaan Williams sangat terlihat ketika keluar lapangan dengan wajah tegang dan kakinya yang berat untuk melangkah. Vinci mungkin menjadi mimpi buruk bagi Williams dalam kariernya. “Dia benar-benar memainkan pikirannya,” ucap Williams.
Vinci memang seolah menjalani metamorfosis. Dia memulai pertandingan dengan memberikan tekanan kepada Williams. Di tengah penuhnya penonton dan suara-suara liar partisan, dia menguasai permainan. “Hari ini adalah hari saya,” ujar Vinci. "Saya mungkin bisa menyentuh langit dengan jari saya."
WASHINGTON POST | ANGGA SUKMAWIJAYA