TEMPO.CO, London - Petenis Inggris peringkat ketiga dunia, Andy Murray, akan mendonasikan setiap service ace yang dia buat senilai 50 pounsterling atau Rp 1,1 juta bagi anak-anak pengungsi dari wilayah konflik ke Eropa.
Sponso Murray, Standard Life, bersama dengan Asosiasi Tenis Inggris (LTA) dan Asosiasi Tenis Profesional (ATP), bergabung dengan Murray dalam kegiatan amal itu, sehinga setiap service ace Murray akan dihargai 200 poundsterling atau Rp 4,4 juta. Amal untuk anak-anak pengungsi ini akan disalurkan melalui badan PBB, United Nations International Children's Emergency Fund atau UNICEF, yang mengurusi bantuan untuk anak-anak yang memerlukan pertolongan.
"Melihat tayangan pada pemberitaan (pengungsi ke Eropa) saya tergerak untuk membantu jutaan anak-anak dan keluarga mereka yang dipaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka beberapa pekan belakangan sehingga mereka dalam kesulitan,” kata petenis asal Skotlandia itu. “Saya akan mendapatkan sedikit kepuasan dari tiap pukulan ace untuk membantu Unicef dalam upaya menyelamatkan anak-anak.”
Murray akan memperkuat tim tenis Inggris melawan Australia pada babak semifinal kejuraan tenis beregu putra antarnegara memperebutkan Piala Davis. Pertandingan semifinal ini berlangsung di Glasgow, Skotlandia, akkhir pekan ini. Murray juga akan tampil pada turnamen di Shanghai, Paris, dan ATP World Tour final di London pada November mendatang.
Pemain terbaik putra Inggris ini membukukan 64 pukulan ace pada empat pertandingan turnamen Grand Slam AS Terbuka, di New York, awal bulan ini.
Service ace adalah servis yang tidak dapat dikembalikan lawan dalam permainan tenis. Para pengungsi ke Eropa berasal dari daerah konflik di Suriah, Yaman, Afganistan, dan sekitarnya.
REUTERS | AGUS BAHARUDIN