TEMPO.CO, London - Jaringan media massa Inggris BBC memperpanjang hak siar turnamen tenis Grand Slam Wimbledon hingga tiga tahun ke depan. Dengan perpanjangan kontrak ini jaringan media massa raksasa dunia ini masih berhak menyiarkan tayangan langsung berbayar atau pay per view turnamen tenis paling bergengsi di dunia itu.
“BBC akan secara konsisten memberikan informasi turnamen Wimbledon bagi masyarakat dengan nilai produksi berkualitas tinggi. BBC akan menyuguhkan siaran langsung dengan narasi yang kuat,” tutur Richard Lewis, Kepala Eksekutif All England Club, pengelola turnamen itu.
Sebelum kontrak itu diperpanjang BBC sempat mengkhawatirkan kehilangan hak siar turnamen tertua di dunia yang digelar sejak 1877.
"Sebagai media massa penyiaran tuan rumah turnamen ini, BBC juga memastikan akan memberikan pelayanan yang memadai dan premium kepada mitra global kami,” tambah Lewis.
Indonesia memiliki keterpautan dengan Wimbledon karena petenis putrinya, Angelique Wijaya dan Tami Grende, pernah menjuarai turnamen bergengsi ini pada kelompok junior. Angelique menjuarai tunggal putri pada 2001, sementara Tami juara pada ganda bersama petenis Cina, Qiu Yu Ye, pada 2014. Satu petenis putri Indonesia lainnya, Wyne Prakusya, pernah mencapai babak perempat final tunggal putri junior di Wimbledon pada 1998.
Pada kelompok senior petenis putri Indonesia, Yayuk Basuki, pernah mencapai babak perempat final Wimbledon pada 1997. Belum ada petenis Indonesia lain yang menyamai atau melampaui prestasi Yayuk hingga sekarang.
REUTERS || AGUS BAHARUDIN