TEMPO.CO, Jakarta - Atlet lompat jauh Maria Natalia Londa telah dipastikan bakal tampil di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, tahun depan. Sebagai persiapan, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia mengirimnya mengikuti kejuaraan The Athletics North Queensland Track and Field 2015 di Australia pada 25-27 September mendatang. Ia dijadwalkan berangkat ke Negeri Kanguru pada Selasa, 22 September 2015.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PASI, Paulus Lay, mengatakan pelatih Londa, Ketut Pageh, telah setuju atlet asuhannya tampil dalam perlombaan itu. “Itu sudah disetujui Pak Pageh,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Londa, kata Paulus, tidak dibebani target. “Yang penting melatih mental berlomba. Kalau dibebani target, nanti tidak bertanding dengan senang hati,” ucapnya.
Sebelumnya, Londa dijadwalkan tampil dalam Kejuaraan Dunia (IAAF World Championships) Atletik di Beijing, Cina, pada 22-30 Agustus lalu. Namun dia batal berangkat dengan pertimbangan harus menjalani pemulihan cedera yang dialami saat tampil di SEA Games Singapura 2015, Juli lalu.
Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung menyatakan cedera yang dialami Londa cukup serius. Tim penanganan cedera dari gabungan ahli medis Irlandia dan Australia yang sebelumnya menangani Triyaningsih juga ditugasi mengobati atlet lompat asal Bali itu.
“Sekarang ini cederanya sudah sembuh. Dia juga sudah kembali melompat. Kejuaraan di Australia nanti akan membantunya menghilangkan pikiran soal cedera itu,” kata Tigor. “Jadi target untuk Londa lebih kepada target psikologis.”
Dalam Kejuaraan Nasional Atletik 2015 di Jakarta, awal September lalu, Maria Londa menyabet medali emas. Namun lompatannya masih jauh dari catatan terbaiknya, yaitu 6,3 meter. Padahal, ketika tampil di SEA Games Singapura, Juli lalu, ia berhasil melakukan lompatan sejauh 6,7 meter. Lompatannya di Singapura itu lebih baik ketimbang saat menyabet medali emas di Incheon, Korea Selatan, Oktober 2014, yaitu 6,55 meter.
Menurut Tigor, PASI mengambil keputusan mengirim Londa ke kejuaraan di Australia setelah berkonsultasi dengan tim penanganan cedera. “Setelah sembuh, kami berharap dia bisa mencatatkan waktu lebih baik lagi di Olimpiade nanti.”
RINA WIDIASTUTI