TEMPO.CO, Jakarta - Pahlawan tinju Filipina, Manny Pacquiao, mencalonkan diri untuk salah satu posisi berpengaruh pada senat Filipina, meskipun ia masih menjalani tugas sebagai anggota kongres.
Bintang tinju itu mengumumkan ia akan mencalonkan diri sebagai calon yang memperebutkan 24 kursi kamar atas Filipina pada Mei 2016, sebagai respons atas beragam reaksi dari para penggemar. "Ya, saya akan akan mencalonkan untuk posisi senat pada pemilu 2016. Tapi, dari partai yang mana, masih akan ditentukan nanti," katanya.
Presiden Benigno Aquino dari Partai Liberal telah menawarkan kepada petinju yang dikenal sebagai "Pac-Man" itu. Namun, dia menambahkan, petinju tersebut juga dekat dengan para pemimpin partai lain.
Pacquiao, 36 tahun, memanfaatkan popularitas dirinya di dunia olahraga untuk dipilih menjadi anggota kongres dari kabupaten miskin di Filipina Selatan pada tahun 2010, meskipun dia harus membayarnya dengan jadwal berlatih dan terjun sebagai pelatih basket pada liga kompetitif negara itu.
Dia telah memenangi delapan gelar juara dunia di kelas yang berbeda. Namun kemudian kalah pada pertarungan termahal dalam sejarah tinju, dengan keputusan bulat wasit yang memenangkan lawannya dari Amerika, Floyd Mayweather, di Las Vegas pada Mei lalu.
Sementara masih mempertahankan popularitasnya di kalangan penggemar olahraga, Pacquiao dikritik keras untuk kinerjanya sebagai anggota DPR. Dia termasuk salah satu legislator yang paling sering absen.
Sebagai anggota kongres, Pacquiao dipilih oleh pemilih dari tingkat distrik. Namun, di Filipina, sebagai senator, ia akan dipilih secara nasional, dan ini dapat menimbulkan tantangan lebih besar.
Reaksi di media sosial atas rencana Pacquiao untuk senat itu sebagian besar negatif. "Pac-Man, kau idola saya, tapi di ring tinju, tidak di kongres. Maaf," ujar salah satu penggemarnya melalui Twitter.
"Pacquiao, Anda bahkan tidak bisa pergi ke sesi sidang di kongres. Sekarang Anda ingin mencalonkan diri ke senat? Apa yang akan Anda lakukan di sana?" kata yang lain. Demikian laporan AFP.
ANTARA