TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Pemuda dan Olahraga akhirnya mengumumkan hasil seleksi calon ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), siang ini. Informasi yang berkembang bahwa Suwarno, pejabat sebelumnya, digeser posisinya oleh Achmad Sucipto, ketua umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB-PODSI), ternyata benar adanya.
Dalam siaran pers Menteri Olahraga Imam Nahrawi, Achmad Sucipto didapuk sebagai ketua Satlak Prima dengan empat wakilnya yakni Anton Subowo, Sadik Algadri, Taufik Hidayat, dan Lukman Niode. Keempatnya adalah calon yang juga mengikuti uji kepatutan dan kelayakan Satlak Prima pada Agustus lalu. Adapun Suwarno dan dua calon lainnya tak dimasukkan dalam lembaga tersebut. Mereka adalah Richard Sam Bera dan Mulyana.
Gatot S. Dewa Broto, juru bicara Kementerian Olahraga menyebutkan tim seleksi mulanya memilih tiga nama yang memiliki nilai tertinggi dalam proses uji kelayakan. Mereka adalah Achmad Sucipto, Suwarno, serta Lukman Niode. Nama tersebut kemudian disetor ke Menteri Nahrawi sebagai orang yang punya otoritas memilih ketua Satlak Prima.
"Bahwasanya baru hari ini diumumkan kepada masyarakat umum, itu semata-mata bentuk kehati-hatian menilai dan menetapkan hasil dari fit and proper test calon," kata Gatot dalam siaran pers yang dilayangkan dari Turki, tempat kunjungan kerja Imam Nahrawi saat ini.
Pengumuman ketua baru Satlak Prima sedianya digelar September. Namun molor hingga saat ini. Itulah sebabnya Gatot menegaskan keterlambatan lebih pada kehati-hatian memilih bos lembaga yang menjadi ujung tombak pemerintah meningkatkan prestasi atlet tersebut, "Tidak ada unsur transaksional ataupun deal tertentu untuk menetapkan ketua Satlak Prima," katanya.
TRI SUHARMAN