TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajukan anggaran renovasi arena Stadion Gelora Bung Karno Rp 765,5 miliar kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Menteri Olahraga Imam Nahrawi berharap anggaran yang bakal kucur tahun depan itu menjadi langkah awal cita-citanya memaksimalkan pemanfaatan stadion terbesar di Indonesia ini.
"Gelora Bung Karno ingin kami dijadikan ruang publik yang nyaman dan aman untuk seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air," kata Nahrawi kepada majalah Tempo di ruang kerjanya, Rabu,7 Oktober 2015.
Imam Nahrawi juga bercita-cita Gelora Bung Karno bisa menjadi pusat pembinaan seluruh cabang olahraga dengan fasilitas yang superlengkap. Bahkan, ia bermimpi mendirikan sirkuit balap mobil dan motor di dalamnya. "Banyak konsultan yang menawarkan dengan berbagai macam pengalaman di beberapa negara, khususnya yang mengerjakan stadion tuan rumah olimpiade dan Piala Dunia," katanya, "Kami sedang dalam penawaran."
Fungsi lain Gelora Bung Karno, ujar Nahrawi, menjadi tempat penyaluran hobi masyarakat, seperti musik dan lainnya, serta tempat menikmati bermacam kuliner, tempat berbelanja, bahkan hotel yang terintegrasi dengan fasilitas transportasi terpadu di Jakarta, seperti angkutan umum, TransJakarta, hingga MRT. Mirip fungsi gelanggang olahraga modern di luar negeri seperti Wembley Stadium, stadion utama Inggris," Kami punya rencana jangka panjang, jauh ke depan," kata dia.
Renovasi Gelora Bung Karno menjadi kebijakan utama pemerintah setelah Komite Olimpiade Asia (OCA) memilih Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Itu karena GBK dalam kondisi rusak parah, sehingga tak memenuhi standar Asian Games. Padahal gelanggang olahraga Jakarta itu akan menjadi pusat penyelenggaraan pembukaan dan penutupan pesta olahraga se-Asia ini. Bahkan terdapat sekitar sembilan cabang olahraga bakal ditandingkan di sana.
Menurut Nahrawi, penggelontoran anggaran tak melulu perbaikan arena Gelora Bung Karno saja. Namun terdapat pembangunan baru, khususnya pada Stadion Renang Senayan. Bentuknya seperti luas kolamnya bakal diperlebar sesuai dengan standar internasional. Rita Subowo, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, menambahkan kolam renang kemungkinan dipasangi atap, "Sesuai standar kolam renang internasional yang harus indoor," kata Rita.
Nahrawi mengatakan rampung renovasi dan pembangunan stadion renang, pemerintah akan mengkaji peningkatan kapasitas stadion utama Gelora Bung Karno. Bila saat ini kapasitasnya baru 88 ribu orang, ke depan diharapkan bisa lebih dari 100 ribu orang, "Masih banyak space untuk meningkatkan kapasitas stadion," ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Ruang parkir juga menjadi perhatian Nahrawi. Dia bakal membangun ruang bawah tanah untuk parkir sehingga seluruh kawasan Gelora Bung Karno bisa dimanfaatkan sebagai pusat latihan cabang olahraga, hobi, dan rekreasi masyarakat."Kami ingin masyarakat masuk ke Gelora Bung Karno itu betul-betul nyaman, romantik, dan happy," katanya, "Tidak seperti sekarang parkirnya diatur pihak tertentu."
TRI SUHARMAN