TEMPO.CO, Kupang - Olahraga perbatasan (Fronteira) Indonesia-Timor Leste mulai digelar di Distrik Oecusse, Timor Leste, Rabu, 11 November 2015. Kegiatan ini melibatkan pemuda di wilayah perbatasan kedua negara.
Olahraga perbatasan ini dilaksanakan untuk mempererat keakraban pemuda di wilayah perbatasan kedua negara. Cabang olahraga yang dipertandingkan antara lain sepak bola dan atletik.
Kegiatan ini diikuti tiga kabupaten dari Indonesia, yakni Belu, Timor Tengah Utara, dan Malaka. Sedangkan Timor Leste diikuti tiga distrik, yakni Oecusee sebagai tuan rumah, Maliana, dan Bobonaro.
Mari Alkatiri, tokoh masyarakat Timor Leste, mengatakan kegiatan yang baru diselenggarakan dalam dua tahun ini akan digelar setiap tahun agar pemuda-pemuda kedua negara selalu membina keakraban. "Tujuan utama bukan prestasi, tapi membina keakraban antarpemuda di wilayah perbatasan," katanya. "Ke depan, tidak hanya kegiatan olahraga, tapi juga kegiatan pada bidang ekonomi, akademik, dan lainnya."
YOHANES SEO