TEMPO.CO, Jakarta - Atlet ganda putri baru pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rizki Amelia Pradipta/Richi Puspita Dili kalah pada penampilan perdana mereka dalam turnamen Makau Terbuka 2015.
"Pasti ada perbedaan bermain pada ganda putri. Kalau pada ganda campuran, saya langsung buru-buru ke sisi depan untuk mencari peluang poin setelah bertahan. Sedangkan pada ganda putri, saya harus sering berotasi dan banyak bermain lob," kata Richi selepas pertandingan putaran pertama seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam situs resmi mereka, Rabu.
Pasangan Rizki/Richi kalah dari ganda putri unggulan empat asal Jepang Shizuka Matsuo/Mami Naito dalam pertandingan yang berlangsung 35 menit dengan skor 9-21, 9-21.
Sebelumnya, Richi bermain pada sektor ganda campuran berpasangan dengan Riky Widianto. Sedangkan Rizki berpasangan dengan Della Destiara Haris pada sektor ganda putri.
Pasangan Rizki/Richi belum tampil kompak pada laga perdana mereka menyusul waktu latihan yang hanya satu pekan pada sektor ganda putri di pelatnas PBSI Cipayung Jakarta.
"Kami memang masih merasa canggung, terutama saat Richi masih sering berada di depan net dan bingung saat harus berada di tengah lapangan. Kami sudah berusaha mengubah pola permainan dari reli menjadi menyerang. Tapi, lawan memang lebih kuat dari sisi tenaga selain bola yang dipakai lebih berat," kata Rizki.
Ganda putri baru pelatnas PBSI itu mengaku butuh banyak pertandingan agar tampil lebih kompak saat di lapangan.
"Saya memang masih terbawa dengan pola permainan ganda campuran karena saya sudah lama pada sektor itu. Kami harus lebih mengatur rotasi di lapangan. Itu kendala utama kami saat ini," kata Richi.
Rizki/Richi akan mengikuti turnamen tingkat grand prix gold lain yaitu Indonesia Masters 2015 di Malang setelah kalah di Makau.
Selain pasangan baru itu, ganda putri Indonesia juga diwakili Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, Suci Rizki Andini/Maretha Dea Giovani, Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah, serta Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani.
ANTARA
